Senin, 24 Desember 2012

Sudah Waktunya Membahas Tentang Kesehatan Mental Nasional

Tragedi penembakan massal oleh Adam Lanza di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Jumat (14/12) lalu, bukan hal yg pertama terjadi di Amerika...dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi di negara lain, termasuk Indonesia, meskipun mungkin kejahatannya tidak menggunakan senjata api...intinya adalah Remaja yg sakit atau terluka jiwanya..........
Kelihatannya memang ada sesuatu yang salah terjadi di lingkungan pada saat si anak tumbuh di kota2 besar di dunia..... Bukan sekedar lingkungan sosial, tapi juga dampak dari merosotnya kwalitas lingkungan/alam, makanan yg terkontaminasi (pernah lihat film bagaimana peternakan besar dijalankan..? ngeriii...entah obat apa saja yg masuk di hewan ternak ...juga pertanian dgn segala racun pupuk dan hamanya......), udara yg kotor... selain hal2 tsb yg mau gak mau diterima anak anak pada masa pertumbuhannya, Coba perhatikan, apa yg dihadapi anak anak saat ini ?:
Makin banyak anak yg kena Autisme yg kemungkinan besar disebabkan buruknya lingkungan hidup dan makanan pada saat Ibu hamil..
Orientasi hidup yg makin materialis, semua diukur dgn parameter tertentu (pintar, cantik, kaya,jagoan, keluarga terhormat, dsb) menyebabkan anak2 yg "tidak beruntung" harus menghadapi bullying dari lingkungan sekolahnya/lingkungan sekitarnya (saya baca di majalan Kartini edisi awal bulan ini, betapa bullying saat kecil, bisa menyebabkan sakit jiwa pada saat dewasa dan menikah, untungnya bisa sembuh karena dukungan keluarga dan berobat rutin, orang tsb sekarang jadi penyiar TV yg cantik di Indonesia...,aneh ya,cantik pun tetap jd korban bullying).
Kesepian yang sangaaat...ayah dan Ibu sibuk bekerja (karena tuntutan kebutuhan, dua2nya harus mencari nafkah, atau tuntutan peran karena suami seorang pejabat, istri harus "lebih pejabat lagi" dengan mengikuti aneka kegiatan sosial...) dan ketika di rumah, ortu tsb tidak menyiapkan waktu yg cukup untuk anak2nya..... Rata2 keluarga memiliki anak sedikit, jadi makin sepilah rumah...,pulang sekolah, kembali ke rumah adalah kembali ke kesepian yg menekan... Bayangkan, rasa sakit seperti apa yg diderita anak2 tsb...?sehingga pada masa pertumbuhannya, anak tidak memiliki tempat bertanya, jd harus memutuskan sendiri atau memendam masalahnya sendiri, dan menumpuklah masalah2 yg dia hadapi..., ini tentu berdampak negatif pada perilakunya.,..dll, yg mungkin teman2 bisa menambahkan sendiri...
Pagi ini, saya baca di Kompas.com...dengan judul "Saya, Ibu seorang Adam Lanza"... ini cerita lengkapnya...
Di bawah ini adalah kisah Lisa Long, seorang pengarang dan musisi, yang juga ibu tunggal dari empat orang anak, dan salah satunya berkebutuhan khusus. Ia menulis kisahnya di sebuah blog, tetapi kemudian tersebar di berbagai media negara itu, tentang anaknya yang berpontesi menjadi Adam Lanza berikutnya.
***
Tiga hari sebelum Adam Lanza (20 tahun) membunuh ibunya, lalu menyerbu sebuah kelas TK di Connecticut, putra saya yang berusia 13 tahun, Michael (bukan nama sebenarnya), ketinggalan bus karena dia mengenakan celana yang warnanya tidak sesuai dengan aturan sekolah.
"Saya bisa pakai celana ini," katanya, nadanya agresif, matanya membelalak hitam.
"Itu warna biru tua," kata saya. "Aturan seragam sekolahmu mengatakan celana hitam atau khaki saja."
"Mereka bilang saya bisa pakai ini," tegasnya. "Kamu perempuan jalang. Saya bisa pakai celana apapun yang saya mau. Ini Amerika. Saya punya hak!"
"Kamu tidak bisa pakai celana apapun sesukamu," kataku, nada suara saya tetap ramah, wajar. "Dan kamu tidak boleh memanggil saya perempuan jalang. Kamu tidak boleh menikmati barang-barang elektronik selama hari ini. Sekarang masuk ke mobil. Saya akan antar kamu ke sekolah."
Saya tinggal bersama anak lelaki saya yang sakit secara mental. Saya mencintai putra saya. Namun dia menakutkanku.
Beberapa minggu lalu, Michael mengambil pisau dan mengancam akan membunuh saya dan kemudian dirinya setelah saya memintanya untuk mengembalikan buku perpustakaannya yang sudah terlambat dikembalikan. Saudaranya yang berusia 7 dan 9 tahun sudah tahu bagaimana menyelamatkan diri, mereka berlari ke mobil dan mengunci pintu sebelum saya meminta mereka. Saya berhasil meraih pisau itu dari Michael, lalu secara sistematis mengumpulkan semua benda tajam di rumah ke dalam sebuah wadah Tupperware tunggal yang sekarang selalu ada bersama saya. Karena semua itu, ia terus berteriak menghina saya dan mengancam akan membunuh atau menyakiti saya.
Kekacauan itu berakhir saat tiga petugas polisi yang kekar dan seorang paramedis membawa anak saya naik ambulans ke ruang gawat darurat setempat. Rumah sakit jiwa tidak punya tempat tidur kososng hari itu, dan Michael kemudian menjadi tenang di UGD, sehingga mereka mengirim kami pulang dengan resep untuk Zyprexa. Seorang psikiater anak lokal mengunjungi kami kemudian.
Kami masih tidak tahu apa yang salah dengan Michael. Spektrum autisme, ADHD, Oppositional Defiant atau Intermittent Explosive Disorder semuanya telah diobservasi dalam berbagai pertemuan dengan para petugas probation, pekerja sosial, konselor, guru dan penyelenggara sekolah.
Pada awal kelas tujuh, Michael diterima di program akselerasi bagi siswa matematika berbakat dan sains. IQ-nya sangat tinggi. Ketika dia dalam suasana hati yang baik, ia dengan senang hati akan membahas berbagai subyek mulai dari mitologi Yunani hingga perbedaan antara fisika Einstein dan Newton. Dia kebanyakan berada dalam suasana hati yang baik. Namun jika sebaliknya, hati-hati. Dan tidak mungkin untuk memprediksi apa yang akan membuatnya marah.
Beberapa minggu di SMP barunya, Michael mulai memperlihatkan keanehan yang kian menjadi dan perilaku mengancam. Kami memutuskan untuk mengirimnya ke program pembenahan perilaku milik distrik, sebuah lingkungan sekolah di mana anak-anak yang tidak bisa berlaku normal di kelas dapat mengakses hak mereka bagi free public babysitting dari pukul 07.30 hingga 13.50 pada hari Senin hingga Jumat sampai mereka berusia 18 tahun.
Pagi hari saat insiden celana itu, Michael terus berdebat dengan saya saat kami berkendara. Dia kadang-kadang akan meminta maaf dan tampak menyesal. Tepat sebelum kami berbelok ke tempat parkir sekolahnya, ia berkata, "Lihat, Mom, saya sungguh minta maaf. Bolehkah saya main video game hari ini?"
"Tidak," kataku. "Kamu tidak bisa bertindak seperti yang telah kamu lakukan pagi ini dan berpikir kamu bisa mendapatkan kembali hak istimewamu untuk menikmati elektronik dengan cepat."
Wajahnya jadi dingin, dan sorotan matanya penuh perhitungan kemarahan. "Kalau begitu saya akan bunuh diri," katanya. "Saya akan melompat keluar dari mobil sekarang dan bunuh diri."
Setelah insiden pisau itu, saya sudah bilang padanya bahwa jika ia pernah mengucapkan kata-kata itu lagi (niat bunuh diri dan membunuh), saya akan membawanya langsung ke rumah sakit jiwa. Saya tidak bereaksi (atas niatnya terjun dari mobil). Saya langsung memutar kendaraan ke arah berlawanan, belok kiri bukan kanan.
"Kemana kamu membawaku?" katanya, ia tiba-tiba khawatir. "Kita mau kemana?"
"Kamu tahu ke mana kita akan pergi," jawab saya.
"Tidak! Kamu tidak bisa melakukan itu terhadapku. Kamu mengirim saya ke neraka! Kamu mengirim saya langsung ke neraka!"
Saya berhenti di depan rumah sakit, dengan panik melambaikan tangan ke salah seorang dokter yang kebetulan berdiri di luar. "Telepon polisi," kataku. "Cepat."
Michael berontak saat itu, berteriak-teriak dan memukul. Saya memeluknya kencang sehingga ia tidak bisa melarikan diri dari mobil. Dia menggigitku beberapa kali dan berulang kali menyikutkan sikunya ke tulang rusukku. Saya masih lebih kuat dari dia, tapi saya tidak akan dapat bertahan lebih lama lagi.
Polisi datang dengan cepat dan membawa anak saya yang menjerit dan menendang ke bagian dalam rumah sakit. Saya mulai gementaran, dan air mata memenuhi mataku saat saya mengisi dokumen... "apakah ada kesulitan dengan ... pada umur berapa anak anda ... apakah ada masalah dengan.... apakah anak anda pernah mengalami .. apakah anak anda punya ... "
Setidaknya kami punya asuransi kesehatan sekarang. Saya baru-baru ini mendapat pekerjaan di sebuah perguruan tinggi setempat, mengakhir karir freelance saya karena ketika anda memiliki anak-anak seperti ini, anda perlu jaminan. Tidak ada asuransi individu yang akan mencakup hal semacam ini.
Selama berhari-hari, anak saya berkeras bahwa saya bohong, saya membuat semuanya sehingga saya bisa menyingkirkannya. Hari pertama, ketika saya menelepon untuk memantau, dia bilang, "Saya benci kamu. Saya akan balas dendam begitu saya keluar dari sini."
Hari ketiga, ia telah kembali menjadi anak laki-lakiku yang tenang, manis, serta semua permintaan maaf dan janji untuk menjadi lebih baik. Saya sudah pernah mendengar janji-janji itu selama bertahun-tahun. Saya tidak percaya lagi.
Pada formulir perawatan, atas pertanyaan, "Apa harapan Anda untuk perawatan?" Saya tulis, "Saya butuh bantuan."
Masalah ini terlalu besar bagi saya untuk tangani sendiri. Kadang-kadang tidak ada pilihan yang baik. Jadi anda hanya berdoa untuk mendapatkan kasih karunia.
Saya berbagi kisah ini karena saya seorang ibu dari Adam Lanza. Saya ibu dari Dylan Klebold dan Eric Harris. Saya ibu dari Jason Holmes. Saya ibu Jared Loughner. Saya ibu dari Seung-Hui Cho. Dan anak-anak itu serta ibu mereka membutuhkan bantuan. Sangat mudah untuk membahas tentang senjata dalam tragedi semacam ini. Namun kini waktunya untuk berbicara tentang penyakit mental.
Menurut Mother Jones, sejak tahun 1982, ada 61 pembunuhan massal yang melibatkan senjata api terjadi di seluruh AS. Dari jumlah itu, 43 pelaku adalah pria kulit putih, dan hanya seorang perempuan.Mother Jones berfokus pada apakah pembunuh memperoleh senjata mereka secara legal (hampir semuanya legal). Namun tanda-tanda jelas tentang penyakit mental ini harus membawa kita untuk mempertimbangkan berapa banyak orang di Amerika Serikat hidup dalam ketakutan, seperti yang saya alami.
Ketika saya bertanya kepada pekerja sosial untuk anak saya tentang pilihan saya, dia mengatakan bahwa satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah membuat Michael dituduh melakukan kejahatan. "Tak seorang pun akan memperhatikan anda kecuali anda mempunya tuduhan." kata pekerja sosial itu.
Saya tidak percaya anak saya akan masuk penjara. Lingkungan yang kacau memperparah sensitivitas Michael terhadap rangsangan sensorik dan tidak berhubungan dengan patologi yang dialaminya. Namun tampaknya Amerika Serikat sepertinya sedang menggunakan penjara sebagai solusi bagi orang-orang sakit mental. Menurut Human Rights Watch, jumlah narapidana sakit mental di penjara AS meningkat empat kali lipat dari tahun 2000 hingga 2006, dan jumlahnya terus meningkat.
Tidak ada yang ingin mengirim seorang bocah 13 tahun yang jenius yang mencintai Harry Potter dan koleksi hewannya ke penjara. Tapi masyarakat kita, dengan stigmanya terhadap penyakit mental dan sistem kesehatan yang rapuh, tidak memberikan kita pilihan lain. Lalu muncul lagi seseorang yang jiwanya tersiksa menembak sebuah restoran makanan cepat saji. Sebuah mal. Sebuah kelas anak-anak TK. Dan kita hanya bisa meremas tangan kita dan mengatakan, "Sesuatu harus dilakukan."
Saya setuju bahwa sesuatu harus dilakukan. Sudah waktunya membahas tentang kesehatan mental nasional. Hanya itulah satu-satunya cara bangsa kita bisa benar-benar sembuh.
Tuhan bantu saya. Tuhan bantu Michael. Tuhan bantu kami semua.

Lihat juga :
Sumber : Gawker
Editor   : Egidius Patnistik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Judul Artikel

Tags

Labels

845. Tuhan Hadir di Salman (1) 846. Keringkan Kolamnya semua Ikan mudah dikuasai. (1) 847. Stalin dan Ayam. (1) 848. Penemu Permainan Catur (1) 849. To Much Love Will Kill You (1) 850. Kecerdasan dan Kepribadian (1) 851. Semua Orang Bisa Menulis (1) 852. Adakah Orang Yang Lebih Kaya Dari Dirimu ? (1) 853. Kesabaran Ammar Mustafa di Kota Riyadh (1) 854. Menyempurnakan Amal (1) 855. Misteri angka 6174 (1) 856. How Millennials Kill Everything (1) 857. Wardah di Harvard (1) 858. Pondok Ban Tan dan Surin Pitsuwan (1) 859. Snapshot: One Day In Batman’S Life (1) 860. One Way Ticket (1) 861. Pelajaran Allah Kepada Nabi Musa AS (1) 862. REAKSI vs RESPONS (1) 863. "Whiner or Winner (2) 864. Dia Bukan Pengemis (1) 865. Roel Mustafa Si Lelaki 1.000 Janda: Menafkahi Tidak Harus Menikahi (1) 866. Kolonel Sanders (1) 867. Sebuah Komitmen (1) 868. Tunov : Petani Cabai yang dimusuhi Mafia Tengkulak (1) 869. Kesalahan (1) 870. Filosofi Pohon Bambu (1) 871. Muhammad Hamza (1) 872. Wasiat Sang Ibu untuk Seorang Anak yang Telah Menelantarkannya (1) 873. Kisah Sumur Usman Bin Affan (1) 874. Kisah Erdogan Kecil yang Menolak Sholat Beralas Koran (1) 875. Hakim Cium Tangan Terdakwa (1) 876. Kisah Pendiri WhatsApp (1) 877. Daripada Mengutuk Kegelapan (1) 878. Kisah Si Pandai dan Si bodoh yang mempertanyakan 3 x 7 = 27 ?? (1) 879. Udin Menjadi Dokter (1) 880. Berebut Balon (1) 881. Kisah Secangkir Kopi (1) 882. Sesama Hewan Landak tidak mungkin saling merapat satu (1) 883. Gaji Terakhir Abdullah Untuk Sang Istri ( Kejadian Mengharukan) (1) 884. Monkey Business (1) 885. Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta (1) 886. Terlambat Mencintainya (1) 887. Kisah Hikmah Seorang Ayah dan Anak (1) 888. Kisah Sedih Rindu Suami kepada Istri dan Anak kepada Ibu (1) 889 Hidayah saat mau gantung diri di Tengah Guyuran Hujan Lebat (1) 890 Menukar Yang Berharga (1) 891 Indonesia Negeri 1945 (1) 892 Papa - Kembalikan Tangan Ita.... (1) 893 Ketika Allah berkata : "Tidak" (1) 894 Pemimpin dan Aspirasi (1) 895 Jenis Laki laki yang Ditarik Perempuan ke Neraka (1) 896 Bakso Khalifatullah (1) 897 Perampokan di Bank (1) 898 Memaknai Arti Kehilangan (1) 899 Lalat dan Semut (1) 900 Apakah Anda Kecanduan Jejaring Sosial dan menjadi Anti Sosial ? (1) 901 Penipuan lewat SMS (1) 902 Calon Raja (1) 903 Manajemen Panik (1) 904 Kabar Burung (1) 905 Mengapa Menunda Menikah ? (1) 906 6 Kekuatan Dahsyat Dalam Diri Manusia (1) 907 Hindari Jebakan Rutinitas Berumah Tangga (1) 908 Hati hati dengan Cermin 2 Arah di Toilet (1) 909 Bagaimana Anda Ingin Diingat ? (1) 910 Kevin Carter Fotografi Yang Bunuh Diri Setelah Menerima Penghargaan (1) 911 Jika anda .... ingatlah ... (1) 912 Meraih Rezeki Yang Sudah Tersaji (1) 913 Dialog Ustadz dengan Anaknya (1) 914 Sudah Waktunya Membahas Tentang Kesehatan Mental Nasional (1) 915 Sebagian Alasan Kenapa Dokter Dokter Di Negara Maju "pelit" Kasih Obat (1) 916 Kurikulum SD di Jepang (1) 917 Kurikulum SD Tahun 2013 (1) 918 Nasgitel (1) 919 Jendela (1) 920 Kisah Seorang Pemuda di Gerbong Kereta (1) 921 10 Tanda Kehancuran Sebuah Bangsa (1) 922 Berkumpullah dengan sesama Elang (1) 923 Dialog Anggota DPR (1) 924 Ayam Jantan Tidak Pernah Berbohong (1) 925 Bill Gates : 11 Peraturan yang Anak-Anak Tidak Akan pelajari di Sekolah (1) 926 Hati Seekor Tikus (1) 927 Regenerasi Diadang Godaan Pragmatisme (1) 928 Tekad Baru : Hidup yang polos polos saja (1) 929 Makna Filosofi dari Lagu Gundul Gundul Pacul (1) 930 Tetap Semangat (1) 931 Kalah Sebelum Berunding (1) 932 Jangan mudah menghakimi seseorang (1) 933 Ketika Wong nDeso Naik Pesawat . . . (1) 934 Anak bisa sukses bila dia dilatih sukses (1) 935 Kenaikan BBM dan Kepedulian Pemerintah bagi Rakyat Miskin (1) 936 Semuanya Milik Allah (1) 937 Sepotong Cinta (1) 938 Ciri Priya Berbakat Kaya (1) 939 Renungan hidup Islami yang harus dibaca dan dipraktekkan (1) 940 Pengalaman Inspiratif Prof Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI) (1) 941 L u c u (1) 942 Anak adalah titipan Allah (1) 943 Mom is The Best Super Hero in The Word (1) 944 Perang Puisi Laki Laki dan Wanita (1) 945 Kisah Besi dan Air (1) 946 Katak Lomba Lari (1) 947 Kisah Baut Kecil (1) 948 Kisah Wortel (1) 949 Jalan menuju keberhasilan (1) 950 Kisah sepotong kue (1) 951 Membangun atau menghancurkan ekonomi bangsa (1) 952 Hukum Truk Sampah ! (1) 953 Cinta yang Tersembunyi (1) 954 Nilai Seikat Kembang (1) 955 Meja Kayu (1) 956 Enam Kesalahan Terbesar Entrepreneur Yang Jarang Dibahas (1) 957 7 Seni Memaksimalkan Daya Tarik (1) 958 Putuskan Benang Itu ! (1) 959 Bisnis dengan Modal Nol (1) 960 Bekal Sukses Itu Bernama "PD" (1) 961 Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian... (1) 962 Di Mana Tempat Terbaik Kita ? (1) 963 Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah ? (1) 964 Aku ingin jadi Spiderman (1) 965 Kritik Anda adalah Kue Anda (1) 966 Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu ! (1) 967 Di balik Keharuman Pahlawan (1) 968 Arti Cinta Bagi CEO Apple Inc (1) 969 Pengalaman Pramugari (1) 970 Penipuan Canggih Lewat Telepon (1) 971 Sempatkan Untuk Mendengar ! (1) 972 Dimana Letak Bahagia Anda ? (1) 973 Jam Tangan dan Keberanian Mencoba (1) 974 Pengalaman Keliling Dunia Anne Ahira (1) 975 Kuasai Kecerdasan Emosi Anda ! (1) 976 Mengenal Anne Ahira (1) 977 Nikmati Perbedaan (1) 978 Empati (1) 979 Kesendirian Tidak Selalu Mematikan ! (1) 980 Tempayan Retak (1) 981 Tetapkan Tujuan Hidup (1) 982 Hargai Apa Yang Kita Miliki (1) 983 Hikmah Meninggalkan Perkataan Bohong (1) 984 Obat BUKAN JAWABAN (1) 985 Paku dan Pemuda Pemarah (1) 986 Jendela Rumah Sakit (1) 987 Pelajaran Sang Keledai (1) 988 Filosofi Pensil (1) 989 Kutu Anjing dan Motivasi (1) 990 Mengambil Pelajaran dari Permen (1) 991 Tertipu Penampilan (1) 992 Lukmanul Hakim bersama Anak dan Keledainya (1) 993 Lateral Thinking (1) 994 Otak bu guru yg rada rada (1) 995 Racun Hati (1) 996 Hadiah (1) 997 Cangkir Yang Cantik (1) 998 Filsafat Bolak Balik (1) 999 Bajak Laut (1) A. Qoyum Tjandranegara (1) Abu Hanifah (1) Adam Lanza (1) Afrika Utara (1) Air (1) Alfred Nobel (1) Allah (1) Amerika Serikat (6) Amsterdam (1) Anak Jenius Programer Komputer Termuda Dunia (1) Andre Wongso (1) Android (1) Andy F Noya (1) Anjing (1) Anne Ahira (22) APBN (1) Apple Inc (1) Ardiansyah (1) Arthur Cutton (1) Asian Brain (1) At-Thoriq Ilal Jannah (1) Atheis (1) Attitude (1) Autisme (1) Ayam (1) Ayam Jantan (1) Balon (1) Bandara (1) Banjaran (1) Bank (2) Bank Dunia (1) Bank Indonesia (1) Batman (1) Batubara (2) BBM (1) Beijing (1) Being professional (1) Berita Selentingan (1) Besi (1) Bibit (1) Bill Gates (3) Bintaro (1) Bisu dan Lumpuh” (1) Boyolali (1) Buku Sepatu (1) Bullying (1) Bumi (1) Bumi Serpong Damai (1) Bunga (2) Burung (1) Cabai (1) Cahyadi Takariawan (2) California (1) Cangkir (1) Cardiyan HIS (2) Cat Woman (1) Cermin (1) Character Building (1) Charles Schwab (1) Chiken Soup (1) China Airline (1) Chrome (1) Cina (1) Cinta (1) Cita cita (1) Cucu (1) Dadang Kadarusman (1) Dahlan Iskan (2) dan Kopi (1) Dell Computer Corp (2) Desa Bunigeulis (1) Discouragement (1) Dokter (1) Donald Hiroto (1) Donald Trump (1) DPR (1) E-Magazine (1) E-ticket pesawat (1) Easy Money (1) Elang (1) Emha Ainun Nadjib (1) Encouragement (1) Entrepreneur (2) Erdogan (1) Experience (1) Facebook (1) Fakultas Kedokteran Universistas Tarumanegara (1) Financial bootstrapping (1) Fiqh (1) Football Coach (1) Forpiko (1) Freeport Indonesia (1) Fritzhugh Dodson (1) Gedung Kemendikbud (1) Gempa Sumatera (1) Gharar (1) Google (1) Gramedia (1) Growth (1) Gundul (1) Gunung Ciremai (1) Hadiah (1) Halle Berry (1) Harvard University (1) Haryo Ardito (1) Helen Keller (2) Helen Tze (1) Henry Remanleh (1) Heppy Trenggono (1) Hiramsyah S Thaib (1) Hiu (1) Hotel Kempinski Jakarta (1) Howard Hupson (1) Howard Tennan (1) Huisart (1) Ibu Pertiwi (1) Idris-Djunaedi Abdilah (1) Imam Ghazhali (1) India (1) Indonesia (4) Informasi (1) Intangible Asset (1) Interest (1) Internet Marketer (1) Irwan Prayitno (1) Islam (1) Islamedia (1) Ismail Marzuki (1) Ivar Krueger (1) Jabar (1) Jam Tangan (1) James Bond 'Die Another Day (1) Jawa Barat (1) Jean Dominique Bauby (1) Jejaring Sosial (1) Jepang (2) Jesse Livermore (1) Jessica Chandra (1) Jumadi Subur (1) Kabar Angin (1) Kabupaten Kuningan (1) Kakek (1) Kaki Palsu (1) Kantong Empedu (1) Kaos Mutif (1) Kaum Duafa (1) Kecerdasan Emosi (1) Kehidupan (2) Kehilangan (1) Keilmuan (1) Kekuatan dari Fokus (1) Kekuatan Disiplin Diri (1) Kekuatan Impian (1) Kekuatan Manusia (1) Keledai (2) Keluarga (1) Kemauan (1) Kentucky Fried Chicken (1) Kerajaan Arab Saudi (1) Kereta Api (1) Kesehatan (2) Kesehatan Mental (1) Kesempatan. (1) Kevin Carter (1) Khairil Anwar (1) Killing boredom (1) Koki (1) Kolonel Sanders (1) Kompas.com (1) Kopi (1) Korea (1) Korea Selatan (1) Kucing (1) Kura kura (1) Kurikulum SD (2) Kustiyadi (62) Kutu Anjing (1) Kyai (1) Laki laki (1) Lalat (1) Lebih Baik Menyalakan Lilin (1) Lechman Brother (1) Lendo Novo (1) Leon Fraser (1) Li-li (1) Ling (1) Lisa Long (1) Lukmanul Hakim (1) M Anis Matta (1) Macintosh (1) Maisyir (1) Majalah PESONA (1) Massachusetts (1) Mata Satu (1) Matahari (1) Matsnawi Ma'nawi (1) Maulana Jalaluddin Muhammad Mowlavi (1) Menikah (1) Menteri BUMN (1) Michael Dell (1) MicroSoft Inc (2) Mind changing concept (1) Miskin (1) Moral (1) Motivasi (4) motivatweet (1) MT. Whitney High School Visalia (1) Muhaimin Iqbal (1) MUI (1) Mumun (1) Munawar Kholil (1) Musfikin (1) Nabi Musa as (1) Narso (2) Natin (1) Nelson Mandela (1) Nenek (2) New York Times (1) Nida (1) Ninik Kristiyani (1) Nobel (1) Obat (1) Operasi (1) Orangtua (1) Oscar (1) Pacul (1) Pahlawan (1) Paku (1) Parang Aris Budiman (1) Peking (1) Pelaut (1) Pembelah Kayu (1) Pemburu (1) Pemuda (1) Pemuda Pemarah (1) Pencuri Kue (1) Pendidikan (3) Penipuan (1) Penjual Es Keliling (1) Pensil (1) Penyesalan (1) Penyihir Sakti (1) Permen (1) Petani (1) Pixar Animation Studios (1) Polda Metro Jaya (1) Pramugari (1) PT. Sulaksana Watinsa Indonesia (1) QS: Al-Israa’ ayat 36 (1) QS. Al Baqarah : 155-157 (1) QS. Al Hujurat ayat 6 (1) QS. Ar Rum : 41 (1) QS. Maryam 25 (1) Racun (1) Raja (1) Raja Dinamit (1) Ramang-Aang Witarsa (1) Razzie Award (1) Reed College (1) Register Content (1) Rejeki (1) Rekening (1) Rentenir (2) Restoran (1) Rhenald Kasali Prof (1) Riba (1) Richard Whitney (1) Robert G. Ingersoll (1) Rokok (1) Romo Mangunwijaya (1) Rumah Sakit (4) Salma (1) Sanders (1) Sandra Eller (1) Sandy Hook di Newtown (1) Sanggar Tari (1) Sarkozy (1) Satwa (1) Sebuah Pelajaran Berharga dari Jordania (1) Sedekah (1) Sejarah (1) Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (1) Seligman (1) Semarang (1) Semut (1) Seoul (1) Setiawan Eko Nugroho (1) Shanghai (1) Shasimi (1) Sinetron (1) Singa (1) Singapura (2) Sinshe (1) SMS (1) Soetjipto Soentoro-Anwar Udjang (1) Solihin GP-Sukandar (1) Spider Man (1) ST (1) Steve Jobs (1) Steven Ny (1) Steven Wozniak (1) Subakat Hadi (1) Sudan (1) Sugiharto (1) Sumur (1) Sunan Kalijaga (1) Sundar Pichai (1) Suster (1) Susy Aisyah Nataliwati (1) Swim with the tide (1) Taman Kanak Kanak (1) Tan Shot Yen dr. (1) Tangan Berkait (1) Telur (1) Tempayan (1) The Art of The Comeback (1) The Art of The Deal dan Surviving at the Top (1) The Power of Dreams (1) The Power of Focus (1) The Power of Self Discipline (1) The Well of Ruma (1) Thomas Lickona (1) Tipp-Ex (1) Toko Obat Cina (1) Toyota Corporation (2) Tri Astuti (3) Tsabit bin Ibrahim (1) Tukang Air (1) Tuli (1) Tunov Mondro Atmodjo (1) Twitter (1) Ucok Baba (1) USA Today (1) Ushul Fiqih (1) Utsman bin Affan (1) Vince Lombardi (1) Wang (1) Wanita (2) Widjajono Partowidagdo (1) Wortel (1) Yoyoi Oyoi (2) Zakky (1)