Selasa, 14 Agustus 2012

Ayam Jantan Tidak Pernah Berbohong

Maulana Jalaluddin Muhammad Mowlavi dalam kumpulan syair Matsnawi Ma'nawi berkisah bahwa suatu hari seorang pemuda mendatangi Nabi Musa as. Dia ingin belajar bahasa binatang dari sang Nabi. Musa as menasehatinya tentang akibat buruk dari apa yang ia minta. Beliau bersabda, "Permintaanmu sangat berbahaya. Jika hal itu baik, tentu Allah akan mengajarkan bahasa binatang kepada manusia sebagaimana Dia telah menganugerahkan banyak nikmat kepada mereka. Mintalah kepada Allah hati yang bisa mengambil pelajaran dari apa yang ada."
Panjang lebar Nabi Musa menasehati pemuda itu untuk mengurungkan niatnya. 
Tapi semakin banyak nasehat yang didengar, dia semakin tertarik untuk mempelajari bahasa binatang. Melihat itu, sang Nabi berkata dalam hati, "Ya Allah, apa yang mesti kuperbuat? Jika aku mengajarkan bahasa binatang kepadanya, dia pasti akan rugi. Mungkin sekali bahaya akan datang menimpanya. Sementara jika kutolak, dia akan terpukul dan akan membenciku karena aku tak bersedia mengabulkan permintaannya."
Allah Swt mewahyukan kepada nabi-Nya dan berfirman, "Wahai Musa, kemurahan-Ku lebih besar untuk tidak mengabulkan doanya. Ajarkanlah bahasa binatang kepadanya!" Musa berkata, "Ya Allah, dia kelak akan menyesal. Lebih baik baginya jika dia tidak mengerti bahasa binatang." Allah Swt berfirman lagi, "Engkau sudah cukup memperingatkannya. Jika tetap bersikeras, ajari dia."
Musa kembali menasehati pemuda itu dan memintanya untuk mengurungkan permintaan itu. Beliau berkata, "Hai pemuda! Urungkan niatmu. Kemampuan itu hanya akan merugikan dirimu sendiri." Kata-kata sang Nabi tak bisa memalingkan pemuda itu dari tekadnya yang semakin bulat. 
Akhirnya, Musa as mengajarkan kepadanya bahasa anjing, burung dan ayam. Setelah mempelajari bahasa-bahasa itu, dia dengan gembira kembali ke rumahnya.
Esok hari, sang pemuda ingin menguji kemampuan berbahasa binatang. Dia pergi ke halaman rumah. Pagi itu, istrinya yang baru selesai sarapan mengibaskan taplak makan di depan seekor anjing. Dia sengaja memberikan potongan-potongan roti itu kepada binatang tersebut.
Mendadak seekor ayam datang dan mengambil potongan roti itu lalu kabur. Anjing yang merasa makanannya dicuri menjadi marah dan menghardik ayam tadi dengan gonggongannya. Sang pemuda menyaksikan itu semua. Merasa menguasai bahasa anjing dan ayam dia datang mendekat untuk mendengar percakapan di antara binatang itu. Samar-samar dia mendengar anjing berkata, "Hei ayam! Kau sudah berbuat zalim terhadapku dengan mencuri makananku."
Ayam dengan nada keheranan menjawab, "Aku menzalimimu? Bagaimana bisa?"
Anjing berkata lagi, "Sebab kau bisa memakan biji-biji gandum, sedangkan aku tidak bisa. Tadi kau mengambil potongan roti yang sudah menjadi bagianku."
Ayam jantan itu terkekeh-kekeh dan menjawab, "Jangan kuatir! Allah akan memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya. Rezekimu pasti akan datang. Besok kuda pemilik rumah ini bakal mati. Kau bisa mengenyangkan perutmu dengan dagingnya." Pemuda itu terkejut. Setelah mengetahui bahwa kudanya besok bakal mati, dia segera mengambil hewan itu dan menjualnya di pasar.
Hari berikutnya, kejadian serupa terulang lagi. Ayam jantan mengambil potongan roti yang diberikan pemilik rumah kepada anjingnya. Anjing pun marah. Dia berkata, "Hei ayam pendusta. Kemarin kau katakan kuda pemilik rumah bakal mati hari ini. Tapi apa kenyataannya?"
Ayam menjawab, "Aku tidak bohong. Pemilik rumah kemarin menjualnya dan kuda itu mati di tempat lain. Dia selamat dari kerugian dan yang kini merugi adalah pembeli kudanya. Tapi jangan risau. Besok, keledai miliknya akan mati dan kau akan mendapatkan daging yang berlimpah."
Percakapan itu didengar oleh pemuda yang sudah mempelajari bahasa binatang dari Nabi Musa as. Dia mengambil keledainya dan segera menjual binatang itu di pasar.
Di hari ketiga, kejadian serupa terulang. Anjing sudah benar-benar marah. Dia berkata dalam gonggongannya, "Dasar ayam penipu. Engkau menipuku lagi." Ayam mengelak tuduhan itu dan menjelaskan bahwa pemilik rumah, nampaknya tahu bahwa keledai bakal segera mati. Karena itu dia menjualnya di pasar. Sekarang keledai itu mati di tangan pembelinya.
Ayam berkata, "Tak usah gelisah! Besok, budak pemilik rumah ini bakal mati. Itu artinya sisa roti bakal semakin banyak. Tak hanya itu, pemilik rumah pasti akan mengadakan acara duka dan membuat makanan untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang karena kematian budaknya. Nah, kau akan segera lepas dari rasa laparmu."
Mendengar percakapan anjing dan ayam, pemuda itu segera menjual budaknya di pasar budak. Dia merasa lega. Karena dengan mengerti bahasa binatang dia selamat dari kerugian materi yang tidak sedikit. Kuda, keledai dan budak yang semestinya mati di tangannya sudah dijual. Sehingga ia tak mengalami kerugian.
Esok harinya, peristiwa yang sama terulang. Anjing dengan sangat geram mengarahkan pandangan ke ayam jantan dan berteriak, "Bedebah! Kau memang makhluk pembohong. Tak ada kata-katamu yang bisa dipercaya."
Ayam jantan berkata, "Kami, ayam jantan tidak diciptakan untuk berbohong. Pernahkah engkau mendengar seekor ayam berkokok sebelum datangnya fajar? Dengarkan baik-baik apa yang akan kukatakan kepadamu. Baik kuda, keledai maupun budak pemilik rumah ini memang mati seperti yang kukatakan kepadamu sehari setelah aku memberitahumu. Mereka mati bukan di rumah ini tapi di rumah pemilik baru yang membelinya dari pemilik rumah ini. Dia menjual ketiganya demi menghindari kerugian materi. Tapi sebenarnya dengan cara itu dia telah menenggelamkan diri sendiri ke dalam kerugian. Sebab kerugian materi pada dasarnya bisa menghindarkan banyak bencana yang lebih besar."

Ayam itu melanjutkan, "Besok pemilik rumah ini bakal mati. Sanak keluarganya akan membuat acara berkabung untuk kematiannya yang tentunya dibarengi dengan penyembelihan kurban. Engkau bisa menikmati daging kurban itu untuk mengisi perutmu. Kematian kuda, keledai dan budak itu sebenarnya telah ditentukan untuk menghindarkannya dari bencana. Tapi dia menjual ketiganya dengan maksud menghindari kerugian materi. Tapi yang pasti besok dia bakal mati."
Pemuda itu seakan disambar petir mendengar penuturan ayam jantan kepada anjing di pekarangan rumahnya. Dia tak percaya dengan apa yang didengarnya sendiri. Sambil memukulkan kedua telapak tangan ke jidatnya karena menyadari apa yang bakal menimpa dirinya, dia mencerca diri sendiri karena telah melakukan kesalahan besar. Tanpa berpikir lebih lama, dia berlari menemui Nabi Musa. Sesampainya di tempat yang dituju dia bersimpuh di hadapan sang Nabi dan menceritakan apa yang dialaminya. Kata-katanya itu diiringi dengan tangisan dan penyesalan.
Setelah mendengar kisah pemuda yang mengerti bahasa binatang, Nabi Musa bertanya kepadanya, "Apa yang kau lakukan ketika mendengar kudamu bakal mati?"
Dia menjawab, "Aku menjualnya. Dengan begitu aku tidak rugi."
Musa bertanya lagi, "Lantas apa yang kau lakukan setelah mendengar keledaimu bakal mati?"
Dia menjawab, "Aku melakukan hal yang sama. Aku membawanya ke pasar dan menjualnya."
"Bagaimana dengan budakmu?" tanya Musa. Dia menjawab, "Budak itupun aku jual. Ketiganya mati di tangan pemilik yang baru, dan aku tidak menanggung kerugian karena sudah menjualnya."
Nabi Musa berkata, "Kalau begitu untuk hari keempat engkau juga harus melakukan yang sama."
Pemuda itu terperanjat dan bertanya, "Apa berarti aku harus menjual diriku?"
Musa menjawab, "Iya. Tak ada jalan lain, dan itu harus kau lakukan, kalau ingin selamat."
Sang Nabi kembali mengingatkan apa yang dikatakannya kepada pemuda itu saat datang mendesak untuk mempelajari bahasa binatang. Musa berkata, "Sejak awal aku sudah memperingatkan bahwa tak ada untungnya belajar bahasa binatang. Bahkan engkau yang bakal merugi. Tapi engkau tak mau mendengar nasehatku dan inilah akibatnya."
Pemuda itu kembali menangis histeris dan memohon maaf atas kesalahan yang sudah diperbuat. Dia berkata, "Wahai Nabi Allah, maafkan aku dan mintalah Allah memaafkanku dan menyelamatkan diriku."
Nabi Musa dengan sedih menggelengkan kepala dan bersabda, "Air yang sudah mengalir di sungai tak akan pernah kembali. Kau sendiri tentunya sudah menyadari bahwa ketentuan ini tidak bisa diubah. Tapi aku akan memohon kepada Allah supaya engkau meninggalkan dunia ini dengan iman. Sebab orang yang mati dalam keadaan iman akan memperoleh kehidupan yang abadi."
Pemuda itu mendadak jatuh sakit. Dia dipapah oleh beberapa orang menuju rumahnya. Nampak ajal kematian sudah semakin mendekat. Di tempat lain, Nabi Musa as sedang duduk bersimpuh di mihrabnya. Beliau bermunajat dan memohon kepada Allah untuk mengampuni dosa-dosa pemuda yang sedang menanti malaikat maut itu. Musa berdoa supaya pemuda itu mati dalam keadaan beriman.(IRIB Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Judul Artikel

Tags

Labels

845. Tuhan Hadir di Salman (1) 846. Keringkan Kolamnya semua Ikan mudah dikuasai. (1) 847. Stalin dan Ayam. (1) 848. Penemu Permainan Catur (1) 849. To Much Love Will Kill You (1) 850. Kecerdasan dan Kepribadian (1) 851. Semua Orang Bisa Menulis (1) 852. Adakah Orang Yang Lebih Kaya Dari Dirimu ? (1) 853. Kesabaran Ammar Mustafa di Kota Riyadh (1) 854. Menyempurnakan Amal (1) 855. Misteri angka 6174 (1) 856. How Millennials Kill Everything (1) 857. Wardah di Harvard (1) 858. Pondok Ban Tan dan Surin Pitsuwan (1) 859. Snapshot: One Day In Batman’S Life (1) 860. One Way Ticket (1) 861. Pelajaran Allah Kepada Nabi Musa AS (1) 862. REAKSI vs RESPONS (1) 863. "Whiner or Winner (2) 864. Dia Bukan Pengemis (1) 865. Roel Mustafa Si Lelaki 1.000 Janda: Menafkahi Tidak Harus Menikahi (1) 866. Kolonel Sanders (1) 867. Sebuah Komitmen (1) 868. Tunov : Petani Cabai yang dimusuhi Mafia Tengkulak (1) 869. Kesalahan (1) 870. Filosofi Pohon Bambu (1) 871. Muhammad Hamza (1) 872. Wasiat Sang Ibu untuk Seorang Anak yang Telah Menelantarkannya (1) 873. Kisah Sumur Usman Bin Affan (1) 874. Kisah Erdogan Kecil yang Menolak Sholat Beralas Koran (1) 875. Hakim Cium Tangan Terdakwa (1) 876. Kisah Pendiri WhatsApp (1) 877. Daripada Mengutuk Kegelapan (1) 878. Kisah Si Pandai dan Si bodoh yang mempertanyakan 3 x 7 = 27 ?? (1) 879. Udin Menjadi Dokter (1) 880. Berebut Balon (1) 881. Kisah Secangkir Kopi (1) 882. Sesama Hewan Landak tidak mungkin saling merapat satu (1) 883. Gaji Terakhir Abdullah Untuk Sang Istri ( Kejadian Mengharukan) (1) 884. Monkey Business (1) 885. Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta (1) 886. Terlambat Mencintainya (1) 887. Kisah Hikmah Seorang Ayah dan Anak (1) 888. Kisah Sedih Rindu Suami kepada Istri dan Anak kepada Ibu (1) 889 Hidayah saat mau gantung diri di Tengah Guyuran Hujan Lebat (1) 890 Menukar Yang Berharga (1) 891 Indonesia Negeri 1945 (1) 892 Papa - Kembalikan Tangan Ita.... (1) 893 Ketika Allah berkata : "Tidak" (1) 894 Pemimpin dan Aspirasi (1) 895 Jenis Laki laki yang Ditarik Perempuan ke Neraka (1) 896 Bakso Khalifatullah (1) 897 Perampokan di Bank (1) 898 Memaknai Arti Kehilangan (1) 899 Lalat dan Semut (1) 900 Apakah Anda Kecanduan Jejaring Sosial dan menjadi Anti Sosial ? (1) 901 Penipuan lewat SMS (1) 902 Calon Raja (1) 903 Manajemen Panik (1) 904 Kabar Burung (1) 905 Mengapa Menunda Menikah ? (1) 906 6 Kekuatan Dahsyat Dalam Diri Manusia (1) 907 Hindari Jebakan Rutinitas Berumah Tangga (1) 908 Hati hati dengan Cermin 2 Arah di Toilet (1) 909 Bagaimana Anda Ingin Diingat ? (1) 910 Kevin Carter Fotografi Yang Bunuh Diri Setelah Menerima Penghargaan (1) 911 Jika anda .... ingatlah ... (1) 912 Meraih Rezeki Yang Sudah Tersaji (1) 913 Dialog Ustadz dengan Anaknya (1) 914 Sudah Waktunya Membahas Tentang Kesehatan Mental Nasional (1) 915 Sebagian Alasan Kenapa Dokter Dokter Di Negara Maju "pelit" Kasih Obat (1) 916 Kurikulum SD di Jepang (1) 917 Kurikulum SD Tahun 2013 (1) 918 Nasgitel (1) 919 Jendela (1) 920 Kisah Seorang Pemuda di Gerbong Kereta (1) 921 10 Tanda Kehancuran Sebuah Bangsa (1) 922 Berkumpullah dengan sesama Elang (1) 923 Dialog Anggota DPR (1) 924 Ayam Jantan Tidak Pernah Berbohong (1) 925 Bill Gates : 11 Peraturan yang Anak-Anak Tidak Akan pelajari di Sekolah (1) 926 Hati Seekor Tikus (1) 927 Regenerasi Diadang Godaan Pragmatisme (1) 928 Tekad Baru : Hidup yang polos polos saja (1) 929 Makna Filosofi dari Lagu Gundul Gundul Pacul (1) 930 Tetap Semangat (1) 931 Kalah Sebelum Berunding (1) 932 Jangan mudah menghakimi seseorang (1) 933 Ketika Wong nDeso Naik Pesawat . . . (1) 934 Anak bisa sukses bila dia dilatih sukses (1) 935 Kenaikan BBM dan Kepedulian Pemerintah bagi Rakyat Miskin (1) 936 Semuanya Milik Allah (1) 937 Sepotong Cinta (1) 938 Ciri Priya Berbakat Kaya (1) 939 Renungan hidup Islami yang harus dibaca dan dipraktekkan (1) 940 Pengalaman Inspiratif Prof Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI) (1) 941 L u c u (1) 942 Anak adalah titipan Allah (1) 943 Mom is The Best Super Hero in The Word (1) 944 Perang Puisi Laki Laki dan Wanita (1) 945 Kisah Besi dan Air (1) 946 Katak Lomba Lari (1) 947 Kisah Baut Kecil (1) 948 Kisah Wortel (1) 949 Jalan menuju keberhasilan (1) 950 Kisah sepotong kue (1) 951 Membangun atau menghancurkan ekonomi bangsa (1) 952 Hukum Truk Sampah ! (1) 953 Cinta yang Tersembunyi (1) 954 Nilai Seikat Kembang (1) 955 Meja Kayu (1) 956 Enam Kesalahan Terbesar Entrepreneur Yang Jarang Dibahas (1) 957 7 Seni Memaksimalkan Daya Tarik (1) 958 Putuskan Benang Itu ! (1) 959 Bisnis dengan Modal Nol (1) 960 Bekal Sukses Itu Bernama "PD" (1) 961 Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian... (1) 962 Di Mana Tempat Terbaik Kita ? (1) 963 Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah ? (1) 964 Aku ingin jadi Spiderman (1) 965 Kritik Anda adalah Kue Anda (1) 966 Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu ! (1) 967 Di balik Keharuman Pahlawan (1) 968 Arti Cinta Bagi CEO Apple Inc (1) 969 Pengalaman Pramugari (1) 970 Penipuan Canggih Lewat Telepon (1) 971 Sempatkan Untuk Mendengar ! (1) 972 Dimana Letak Bahagia Anda ? (1) 973 Jam Tangan dan Keberanian Mencoba (1) 974 Pengalaman Keliling Dunia Anne Ahira (1) 975 Kuasai Kecerdasan Emosi Anda ! (1) 976 Mengenal Anne Ahira (1) 977 Nikmati Perbedaan (1) 978 Empati (1) 979 Kesendirian Tidak Selalu Mematikan ! (1) 980 Tempayan Retak (1) 981 Tetapkan Tujuan Hidup (1) 982 Hargai Apa Yang Kita Miliki (1) 983 Hikmah Meninggalkan Perkataan Bohong (1) 984 Obat BUKAN JAWABAN (1) 985 Paku dan Pemuda Pemarah (1) 986 Jendela Rumah Sakit (1) 987 Pelajaran Sang Keledai (1) 988 Filosofi Pensil (1) 989 Kutu Anjing dan Motivasi (1) 990 Mengambil Pelajaran dari Permen (1) 991 Tertipu Penampilan (1) 992 Lukmanul Hakim bersama Anak dan Keledainya (1) 993 Lateral Thinking (1) 994 Otak bu guru yg rada rada (1) 995 Racun Hati (1) 996 Hadiah (1) 997 Cangkir Yang Cantik (1) 998 Filsafat Bolak Balik (1) 999 Bajak Laut (1) A. Qoyum Tjandranegara (1) Abu Hanifah (1) Adam Lanza (1) Afrika Utara (1) Air (1) Alfred Nobel (1) Allah (1) Amerika Serikat (6) Amsterdam (1) Anak Jenius Programer Komputer Termuda Dunia (1) Andre Wongso (1) Android (1) Andy F Noya (1) Anjing (1) Anne Ahira (22) APBN (1) Apple Inc (1) Ardiansyah (1) Arthur Cutton (1) Asian Brain (1) At-Thoriq Ilal Jannah (1) Atheis (1) Attitude (1) Autisme (1) Ayam (1) Ayam Jantan (1) Balon (1) Bandara (1) Banjaran (1) Bank (2) Bank Dunia (1) Bank Indonesia (1) Batman (1) Batubara (2) BBM (1) Beijing (1) Being professional (1) Berita Selentingan (1) Besi (1) Bibit (1) Bill Gates (3) Bintaro (1) Bisu dan Lumpuh” (1) Boyolali (1) Buku Sepatu (1) Bullying (1) Bumi (1) Bumi Serpong Damai (1) Bunga (2) Burung (1) Cabai (1) Cahyadi Takariawan (2) California (1) Cangkir (1) Cardiyan HIS (2) Cat Woman (1) Cermin (1) Character Building (1) Charles Schwab (1) Chiken Soup (1) China Airline (1) Chrome (1) Cina (1) Cinta (1) Cita cita (1) Cucu (1) Dadang Kadarusman (1) Dahlan Iskan (2) dan Kopi (1) Dell Computer Corp (2) Desa Bunigeulis (1) Discouragement (1) Dokter (1) Donald Hiroto (1) Donald Trump (1) DPR (1) E-Magazine (1) E-ticket pesawat (1) Easy Money (1) Elang (1) Emha Ainun Nadjib (1) Encouragement (1) Entrepreneur (2) Erdogan (1) Experience (1) Facebook (1) Fakultas Kedokteran Universistas Tarumanegara (1) Financial bootstrapping (1) Fiqh (1) Football Coach (1) Forpiko (1) Freeport Indonesia (1) Fritzhugh Dodson (1) Gedung Kemendikbud (1) Gempa Sumatera (1) Gharar (1) Google (1) Gramedia (1) Growth (1) Gundul (1) Gunung Ciremai (1) Hadiah (1) Halle Berry (1) Harvard University (1) Haryo Ardito (1) Helen Keller (2) Helen Tze (1) Henry Remanleh (1) Heppy Trenggono (1) Hiramsyah S Thaib (1) Hiu (1) Hotel Kempinski Jakarta (1) Howard Hupson (1) Howard Tennan (1) Huisart (1) Ibu Pertiwi (1) Idris-Djunaedi Abdilah (1) Imam Ghazhali (1) India (1) Indonesia (4) Informasi (1) Intangible Asset (1) Interest (1) Internet Marketer (1) Irwan Prayitno (1) Islam (1) Islamedia (1) Ismail Marzuki (1) Ivar Krueger (1) Jabar (1) Jam Tangan (1) James Bond 'Die Another Day (1) Jawa Barat (1) Jean Dominique Bauby (1) Jejaring Sosial (1) Jepang (2) Jesse Livermore (1) Jessica Chandra (1) Jumadi Subur (1) Kabar Angin (1) Kabupaten Kuningan (1) Kakek (1) Kaki Palsu (1) Kantong Empedu (1) Kaos Mutif (1) Kaum Duafa (1) Kecerdasan Emosi (1) Kehidupan (2) Kehilangan (1) Keilmuan (1) Kekuatan dari Fokus (1) Kekuatan Disiplin Diri (1) Kekuatan Impian (1) Kekuatan Manusia (1) Keledai (2) Keluarga (1) Kemauan (1) Kentucky Fried Chicken (1) Kerajaan Arab Saudi (1) Kereta Api (1) Kesehatan (2) Kesehatan Mental (1) Kesempatan. (1) Kevin Carter (1) Khairil Anwar (1) Killing boredom (1) Koki (1) Kolonel Sanders (1) Kompas.com (1) Kopi (1) Korea (1) Korea Selatan (1) Kucing (1) Kura kura (1) Kurikulum SD (2) Kustiyadi (62) Kutu Anjing (1) Kyai (1) Laki laki (1) Lalat (1) Lebih Baik Menyalakan Lilin (1) Lechman Brother (1) Lendo Novo (1) Leon Fraser (1) Li-li (1) Ling (1) Lisa Long (1) Lukmanul Hakim (1) M Anis Matta (1) Macintosh (1) Maisyir (1) Majalah PESONA (1) Massachusetts (1) Mata Satu (1) Matahari (1) Matsnawi Ma'nawi (1) Maulana Jalaluddin Muhammad Mowlavi (1) Menikah (1) Menteri BUMN (1) Michael Dell (1) MicroSoft Inc (2) Mind changing concept (1) Miskin (1) Moral (1) Motivasi (4) motivatweet (1) MT. Whitney High School Visalia (1) Muhaimin Iqbal (1) MUI (1) Mumun (1) Munawar Kholil (1) Musfikin (1) Nabi Musa as (1) Narso (2) Natin (1) Nelson Mandela (1) Nenek (2) New York Times (1) Nida (1) Ninik Kristiyani (1) Nobel (1) Obat (1) Operasi (1) Orangtua (1) Oscar (1) Pacul (1) Pahlawan (1) Paku (1) Parang Aris Budiman (1) Peking (1) Pelaut (1) Pembelah Kayu (1) Pemburu (1) Pemuda (1) Pemuda Pemarah (1) Pencuri Kue (1) Pendidikan (3) Penipuan (1) Penjual Es Keliling (1) Pensil (1) Penyesalan (1) Penyihir Sakti (1) Permen (1) Petani (1) Pixar Animation Studios (1) Polda Metro Jaya (1) Pramugari (1) PT. Sulaksana Watinsa Indonesia (1) QS: Al-Israa’ ayat 36 (1) QS. Al Baqarah : 155-157 (1) QS. Al Hujurat ayat 6 (1) QS. Ar Rum : 41 (1) QS. Maryam 25 (1) Racun (1) Raja (1) Raja Dinamit (1) Ramang-Aang Witarsa (1) Razzie Award (1) Reed College (1) Register Content (1) Rejeki (1) Rekening (1) Rentenir (2) Restoran (1) Rhenald Kasali Prof (1) Riba (1) Richard Whitney (1) Robert G. Ingersoll (1) Rokok (1) Romo Mangunwijaya (1) Rumah Sakit (4) Salma (1) Sanders (1) Sandra Eller (1) Sandy Hook di Newtown (1) Sanggar Tari (1) Sarkozy (1) Satwa (1) Sebuah Pelajaran Berharga dari Jordania (1) Sedekah (1) Sejarah (1) Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (1) Seligman (1) Semarang (1) Semut (1) Seoul (1) Setiawan Eko Nugroho (1) Shanghai (1) Shasimi (1) Sinetron (1) Singa (1) Singapura (2) Sinshe (1) SMS (1) Soetjipto Soentoro-Anwar Udjang (1) Solihin GP-Sukandar (1) Spider Man (1) ST (1) Steve Jobs (1) Steven Ny (1) Steven Wozniak (1) Subakat Hadi (1) Sudan (1) Sugiharto (1) Sumur (1) Sunan Kalijaga (1) Sundar Pichai (1) Suster (1) Susy Aisyah Nataliwati (1) Swim with the tide (1) Taman Kanak Kanak (1) Tan Shot Yen dr. (1) Tangan Berkait (1) Telur (1) Tempayan (1) The Art of The Comeback (1) The Art of The Deal dan Surviving at the Top (1) The Power of Dreams (1) The Power of Focus (1) The Power of Self Discipline (1) The Well of Ruma (1) Thomas Lickona (1) Tipp-Ex (1) Toko Obat Cina (1) Toyota Corporation (2) Tri Astuti (3) Tsabit bin Ibrahim (1) Tukang Air (1) Tuli (1) Tunov Mondro Atmodjo (1) Twitter (1) Ucok Baba (1) USA Today (1) Ushul Fiqih (1) Utsman bin Affan (1) Vince Lombardi (1) Wang (1) Wanita (2) Widjajono Partowidagdo (1) Wortel (1) Yoyoi Oyoi (2) Zakky (1)