Kamis, 29 Maret 2012

Pengalaman Inspiratif Prof Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)

Pendidikan Sebenarnya
LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. 
Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. 
Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.
Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?”
“Dari Indonesia,” jawab saya.
Dia pun tersenyum.

Budaya Menghukum
Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.
“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak anaknya dididik di sini,”lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.
“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.
Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.
Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor.
Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.
Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap.Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.
Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.
Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian. *
Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.
Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.
Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.
Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.
Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.
Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”
Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.
Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna),tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Melahirkan Kehebatan
Bisakah kita mencetak orang orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.
Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.
Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.
Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.
Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Judul Artikel

Tags

Labels

845. Tuhan Hadir di Salman (1) 846. Keringkan Kolamnya semua Ikan mudah dikuasai. (1) 847. Stalin dan Ayam. (1) 848. Penemu Permainan Catur (1) 849. To Much Love Will Kill You (1) 850. Kecerdasan dan Kepribadian (1) 851. Semua Orang Bisa Menulis (1) 852. Adakah Orang Yang Lebih Kaya Dari Dirimu ? (1) 853. Kesabaran Ammar Mustafa di Kota Riyadh (1) 854. Menyempurnakan Amal (1) 855. Misteri angka 6174 (1) 856. How Millennials Kill Everything (1) 857. Wardah di Harvard (1) 858. Pondok Ban Tan dan Surin Pitsuwan (1) 859. Snapshot: One Day In Batman’S Life (1) 860. One Way Ticket (1) 861. Pelajaran Allah Kepada Nabi Musa AS (1) 862. REAKSI vs RESPONS (1) 863. "Whiner or Winner (2) 864. Dia Bukan Pengemis (1) 865. Roel Mustafa Si Lelaki 1.000 Janda: Menafkahi Tidak Harus Menikahi (1) 866. Kolonel Sanders (1) 867. Sebuah Komitmen (1) 868. Tunov : Petani Cabai yang dimusuhi Mafia Tengkulak (1) 869. Kesalahan (1) 870. Filosofi Pohon Bambu (1) 871. Muhammad Hamza (1) 872. Wasiat Sang Ibu untuk Seorang Anak yang Telah Menelantarkannya (1) 873. Kisah Sumur Usman Bin Affan (1) 874. Kisah Erdogan Kecil yang Menolak Sholat Beralas Koran (1) 875. Hakim Cium Tangan Terdakwa (1) 876. Kisah Pendiri WhatsApp (1) 877. Daripada Mengutuk Kegelapan (1) 878. Kisah Si Pandai dan Si bodoh yang mempertanyakan 3 x 7 = 27 ?? (1) 879. Udin Menjadi Dokter (1) 880. Berebut Balon (1) 881. Kisah Secangkir Kopi (1) 882. Sesama Hewan Landak tidak mungkin saling merapat satu (1) 883. Gaji Terakhir Abdullah Untuk Sang Istri ( Kejadian Mengharukan) (1) 884. Monkey Business (1) 885. Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta (1) 886. Terlambat Mencintainya (1) 887. Kisah Hikmah Seorang Ayah dan Anak (1) 888. Kisah Sedih Rindu Suami kepada Istri dan Anak kepada Ibu (1) 889 Hidayah saat mau gantung diri di Tengah Guyuran Hujan Lebat (1) 890 Menukar Yang Berharga (1) 891 Indonesia Negeri 1945 (1) 892 Papa - Kembalikan Tangan Ita.... (1) 893 Ketika Allah berkata : "Tidak" (1) 894 Pemimpin dan Aspirasi (1) 895 Jenis Laki laki yang Ditarik Perempuan ke Neraka (1) 896 Bakso Khalifatullah (1) 897 Perampokan di Bank (1) 898 Memaknai Arti Kehilangan (1) 899 Lalat dan Semut (1) 900 Apakah Anda Kecanduan Jejaring Sosial dan menjadi Anti Sosial ? (1) 901 Penipuan lewat SMS (1) 902 Calon Raja (1) 903 Manajemen Panik (1) 904 Kabar Burung (1) 905 Mengapa Menunda Menikah ? (1) 906 6 Kekuatan Dahsyat Dalam Diri Manusia (1) 907 Hindari Jebakan Rutinitas Berumah Tangga (1) 908 Hati hati dengan Cermin 2 Arah di Toilet (1) 909 Bagaimana Anda Ingin Diingat ? (1) 910 Kevin Carter Fotografi Yang Bunuh Diri Setelah Menerima Penghargaan (1) 911 Jika anda .... ingatlah ... (1) 912 Meraih Rezeki Yang Sudah Tersaji (1) 913 Dialog Ustadz dengan Anaknya (1) 914 Sudah Waktunya Membahas Tentang Kesehatan Mental Nasional (1) 915 Sebagian Alasan Kenapa Dokter Dokter Di Negara Maju "pelit" Kasih Obat (1) 916 Kurikulum SD di Jepang (1) 917 Kurikulum SD Tahun 2013 (1) 918 Nasgitel (1) 919 Jendela (1) 920 Kisah Seorang Pemuda di Gerbong Kereta (1) 921 10 Tanda Kehancuran Sebuah Bangsa (1) 922 Berkumpullah dengan sesama Elang (1) 923 Dialog Anggota DPR (1) 924 Ayam Jantan Tidak Pernah Berbohong (1) 925 Bill Gates : 11 Peraturan yang Anak-Anak Tidak Akan pelajari di Sekolah (1) 926 Hati Seekor Tikus (1) 927 Regenerasi Diadang Godaan Pragmatisme (1) 928 Tekad Baru : Hidup yang polos polos saja (1) 929 Makna Filosofi dari Lagu Gundul Gundul Pacul (1) 930 Tetap Semangat (1) 931 Kalah Sebelum Berunding (1) 932 Jangan mudah menghakimi seseorang (1) 933 Ketika Wong nDeso Naik Pesawat . . . (1) 934 Anak bisa sukses bila dia dilatih sukses (1) 935 Kenaikan BBM dan Kepedulian Pemerintah bagi Rakyat Miskin (1) 936 Semuanya Milik Allah (1) 937 Sepotong Cinta (1) 938 Ciri Priya Berbakat Kaya (1) 939 Renungan hidup Islami yang harus dibaca dan dipraktekkan (1) 940 Pengalaman Inspiratif Prof Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI) (1) 941 L u c u (1) 942 Anak adalah titipan Allah (1) 943 Mom is The Best Super Hero in The Word (1) 944 Perang Puisi Laki Laki dan Wanita (1) 945 Kisah Besi dan Air (1) 946 Katak Lomba Lari (1) 947 Kisah Baut Kecil (1) 948 Kisah Wortel (1) 949 Jalan menuju keberhasilan (1) 950 Kisah sepotong kue (1) 951 Membangun atau menghancurkan ekonomi bangsa (1) 952 Hukum Truk Sampah ! (1) 953 Cinta yang Tersembunyi (1) 954 Nilai Seikat Kembang (1) 955 Meja Kayu (1) 956 Enam Kesalahan Terbesar Entrepreneur Yang Jarang Dibahas (1) 957 7 Seni Memaksimalkan Daya Tarik (1) 958 Putuskan Benang Itu ! (1) 959 Bisnis dengan Modal Nol (1) 960 Bekal Sukses Itu Bernama "PD" (1) 961 Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian... (1) 962 Di Mana Tempat Terbaik Kita ? (1) 963 Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah ? (1) 964 Aku ingin jadi Spiderman (1) 965 Kritik Anda adalah Kue Anda (1) 966 Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu ! (1) 967 Di balik Keharuman Pahlawan (1) 968 Arti Cinta Bagi CEO Apple Inc (1) 969 Pengalaman Pramugari (1) 970 Penipuan Canggih Lewat Telepon (1) 971 Sempatkan Untuk Mendengar ! (1) 972 Dimana Letak Bahagia Anda ? (1) 973 Jam Tangan dan Keberanian Mencoba (1) 974 Pengalaman Keliling Dunia Anne Ahira (1) 975 Kuasai Kecerdasan Emosi Anda ! (1) 976 Mengenal Anne Ahira (1) 977 Nikmati Perbedaan (1) 978 Empati (1) 979 Kesendirian Tidak Selalu Mematikan ! (1) 980 Tempayan Retak (1) 981 Tetapkan Tujuan Hidup (1) 982 Hargai Apa Yang Kita Miliki (1) 983 Hikmah Meninggalkan Perkataan Bohong (1) 984 Obat BUKAN JAWABAN (1) 985 Paku dan Pemuda Pemarah (1) 986 Jendela Rumah Sakit (1) 987 Pelajaran Sang Keledai (1) 988 Filosofi Pensil (1) 989 Kutu Anjing dan Motivasi (1) 990 Mengambil Pelajaran dari Permen (1) 991 Tertipu Penampilan (1) 992 Lukmanul Hakim bersama Anak dan Keledainya (1) 993 Lateral Thinking (1) 994 Otak bu guru yg rada rada (1) 995 Racun Hati (1) 996 Hadiah (1) 997 Cangkir Yang Cantik (1) 998 Filsafat Bolak Balik (1) 999 Bajak Laut (1) A. Qoyum Tjandranegara (1) Abu Hanifah (1) Adam Lanza (1) Afrika Utara (1) Air (1) Alfred Nobel (1) Allah (1) Amerika Serikat (6) Amsterdam (1) Anak Jenius Programer Komputer Termuda Dunia (1) Andre Wongso (1) Android (1) Andy F Noya (1) Anjing (1) Anne Ahira (22) APBN (1) Apple Inc (1) Ardiansyah (1) Arthur Cutton (1) Asian Brain (1) At-Thoriq Ilal Jannah (1) Atheis (1) Attitude (1) Autisme (1) Ayam (1) Ayam Jantan (1) Balon (1) Bandara (1) Banjaran (1) Bank (2) Bank Dunia (1) Bank Indonesia (1) Batman (1) Batubara (2) BBM (1) Beijing (1) Being professional (1) Berita Selentingan (1) Besi (1) Bibit (1) Bill Gates (3) Bintaro (1) Bisu dan Lumpuh” (1) Boyolali (1) Buku Sepatu (1) Bullying (1) Bumi (1) Bumi Serpong Damai (1) Bunga (2) Burung (1) Cabai (1) Cahyadi Takariawan (2) California (1) Cangkir (1) Cardiyan HIS (2) Cat Woman (1) Cermin (1) Character Building (1) Charles Schwab (1) Chiken Soup (1) China Airline (1) Chrome (1) Cina (1) Cinta (1) Cita cita (1) Cucu (1) Dadang Kadarusman (1) Dahlan Iskan (2) dan Kopi (1) Dell Computer Corp (2) Desa Bunigeulis (1) Discouragement (1) Dokter (1) Donald Hiroto (1) Donald Trump (1) DPR (1) E-Magazine (1) E-ticket pesawat (1) Easy Money (1) Elang (1) Emha Ainun Nadjib (1) Encouragement (1) Entrepreneur (2) Erdogan (1) Experience (1) Facebook (1) Fakultas Kedokteran Universistas Tarumanegara (1) Financial bootstrapping (1) Fiqh (1) Football Coach (1) Forpiko (1) Freeport Indonesia (1) Fritzhugh Dodson (1) Gedung Kemendikbud (1) Gempa Sumatera (1) Gharar (1) Google (1) Gramedia (1) Growth (1) Gundul (1) Gunung Ciremai (1) Hadiah (1) Halle Berry (1) Harvard University (1) Haryo Ardito (1) Helen Keller (2) Helen Tze (1) Henry Remanleh (1) Heppy Trenggono (1) Hiramsyah S Thaib (1) Hiu (1) Hotel Kempinski Jakarta (1) Howard Hupson (1) Howard Tennan (1) Huisart (1) Ibu Pertiwi (1) Idris-Djunaedi Abdilah (1) Imam Ghazhali (1) India (1) Indonesia (4) Informasi (1) Intangible Asset (1) Interest (1) Internet Marketer (1) Irwan Prayitno (1) Islam (1) Islamedia (1) Ismail Marzuki (1) Ivar Krueger (1) Jabar (1) Jam Tangan (1) James Bond 'Die Another Day (1) Jawa Barat (1) Jean Dominique Bauby (1) Jejaring Sosial (1) Jepang (2) Jesse Livermore (1) Jessica Chandra (1) Jumadi Subur (1) Kabar Angin (1) Kabupaten Kuningan (1) Kakek (1) Kaki Palsu (1) Kantong Empedu (1) Kaos Mutif (1) Kaum Duafa (1) Kecerdasan Emosi (1) Kehidupan (2) Kehilangan (1) Keilmuan (1) Kekuatan dari Fokus (1) Kekuatan Disiplin Diri (1) Kekuatan Impian (1) Kekuatan Manusia (1) Keledai (2) Keluarga (1) Kemauan (1) Kentucky Fried Chicken (1) Kerajaan Arab Saudi (1) Kereta Api (1) Kesehatan (2) Kesehatan Mental (1) Kesempatan. (1) Kevin Carter (1) Khairil Anwar (1) Killing boredom (1) Koki (1) Kolonel Sanders (1) Kompas.com (1) Kopi (1) Korea (1) Korea Selatan (1) Kucing (1) Kura kura (1) Kurikulum SD (2) Kustiyadi (62) Kutu Anjing (1) Kyai (1) Laki laki (1) Lalat (1) Lebih Baik Menyalakan Lilin (1) Lechman Brother (1) Lendo Novo (1) Leon Fraser (1) Li-li (1) Ling (1) Lisa Long (1) Lukmanul Hakim (1) M Anis Matta (1) Macintosh (1) Maisyir (1) Majalah PESONA (1) Massachusetts (1) Mata Satu (1) Matahari (1) Matsnawi Ma'nawi (1) Maulana Jalaluddin Muhammad Mowlavi (1) Menikah (1) Menteri BUMN (1) Michael Dell (1) MicroSoft Inc (2) Mind changing concept (1) Miskin (1) Moral (1) Motivasi (4) motivatweet (1) MT. Whitney High School Visalia (1) Muhaimin Iqbal (1) MUI (1) Mumun (1) Munawar Kholil (1) Musfikin (1) Nabi Musa as (1) Narso (2) Natin (1) Nelson Mandela (1) Nenek (2) New York Times (1) Nida (1) Ninik Kristiyani (1) Nobel (1) Obat (1) Operasi (1) Orangtua (1) Oscar (1) Pacul (1) Pahlawan (1) Paku (1) Parang Aris Budiman (1) Peking (1) Pelaut (1) Pembelah Kayu (1) Pemburu (1) Pemuda (1) Pemuda Pemarah (1) Pencuri Kue (1) Pendidikan (3) Penipuan (1) Penjual Es Keliling (1) Pensil (1) Penyesalan (1) Penyihir Sakti (1) Permen (1) Petani (1) Pixar Animation Studios (1) Polda Metro Jaya (1) Pramugari (1) PT. Sulaksana Watinsa Indonesia (1) QS: Al-Israa’ ayat 36 (1) QS. Al Baqarah : 155-157 (1) QS. Al Hujurat ayat 6 (1) QS. Ar Rum : 41 (1) QS. Maryam 25 (1) Racun (1) Raja (1) Raja Dinamit (1) Ramang-Aang Witarsa (1) Razzie Award (1) Reed College (1) Register Content (1) Rejeki (1) Rekening (1) Rentenir (2) Restoran (1) Rhenald Kasali Prof (1) Riba (1) Richard Whitney (1) Robert G. Ingersoll (1) Rokok (1) Romo Mangunwijaya (1) Rumah Sakit (4) Salma (1) Sanders (1) Sandra Eller (1) Sandy Hook di Newtown (1) Sanggar Tari (1) Sarkozy (1) Satwa (1) Sebuah Pelajaran Berharga dari Jordania (1) Sedekah (1) Sejarah (1) Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (1) Seligman (1) Semarang (1) Semut (1) Seoul (1) Setiawan Eko Nugroho (1) Shanghai (1) Shasimi (1) Sinetron (1) Singa (1) Singapura (2) Sinshe (1) SMS (1) Soetjipto Soentoro-Anwar Udjang (1) Solihin GP-Sukandar (1) Spider Man (1) ST (1) Steve Jobs (1) Steven Ny (1) Steven Wozniak (1) Subakat Hadi (1) Sudan (1) Sugiharto (1) Sumur (1) Sunan Kalijaga (1) Sundar Pichai (1) Suster (1) Susy Aisyah Nataliwati (1) Swim with the tide (1) Taman Kanak Kanak (1) Tan Shot Yen dr. (1) Tangan Berkait (1) Telur (1) Tempayan (1) The Art of The Comeback (1) The Art of The Deal dan Surviving at the Top (1) The Power of Dreams (1) The Power of Focus (1) The Power of Self Discipline (1) The Well of Ruma (1) Thomas Lickona (1) Tipp-Ex (1) Toko Obat Cina (1) Toyota Corporation (2) Tri Astuti (3) Tsabit bin Ibrahim (1) Tukang Air (1) Tuli (1) Tunov Mondro Atmodjo (1) Twitter (1) Ucok Baba (1) USA Today (1) Ushul Fiqih (1) Utsman bin Affan (1) Vince Lombardi (1) Wang (1) Wanita (2) Widjajono Partowidagdo (1) Wortel (1) Yoyoi Oyoi (2) Zakky (1)