Rabu, 02 November 2011

Membangun atau menghancurkan ekonomi bangsa



Dunia hari ini dihadapkan pada masalah ekonomi yang rumit. Eropa dan Amerika berada pada krisis ekonomi yang menggelisahkan. Bahkan Amerika hampir dipastikan tidak bisa melunasi hutang luar negerinya yang sudah mencapai angka US $ 14,3 triliyun. Semua negara dunia bersiaga untuk tidak terkena efek domino krisis dua kawasan itu. Mengapa ekonomi dunia begitu rumit dan secara periodik selalu terjadi krisis? “Ekonomi dunia saat ini didrive dengan menggunakan mazhab ekonomi jalan pendek
Dalam bisnis sebenarnya ada 2 mahzab:

1. Mahzab Jalan Panjang.
  • Urusannya emang panjang adalah ekonomi yang dijalankan dengan proses membangun dengan kata kunci, “building, managing, selling, operating”. Ada proses panjang yang dilalui bahkan dalam waktu yang lama. Orang harus melakukan riset, memproduksi, menjual, membangun tim, dan lain-lain.
2.Mahzab Jalan Pendek.
  • Urusannya pendek dan cepat dapat duitnya.mereka bermain di sektor keuangan dan tidak melibatkan siapapun. Mereka bisa menciptakan uang banyak dalam sekejap milyaran bahkan trilyunan rupiah. Main di bursa saham, bursa berjangka, pasar uang, trading derivatif emas dan komoditi2 lainnya.Ekonomi Jalan Pendek ini yang bisa membuat orang tiba-tiba menjadi orang terkaya nomor satu, yang sebelumnya dia mengaku lebih miskin dari pengemis. Contohnya, goreng menggoreng batu bara, menyimpan uang di SBI, kasus Busang dan lain-lain. Dalam skala kecil ekonomi Jalan Pendek ini seperti, berkebun emas, cash back, gadai.

Jangan tanya Mahzab Syafei ada dimana :)
Tapi menurut temen temen hebat yang mana ? enak yang mana ?

Coba dijawab dengan jujur ya, orang yang memilih jalan pendek mungkin menghasilkan ratusan milyar dalam waktu setahun, tidak ada kapal yang mendekat, tidak ada alat berat yang dibeli, tidak ada barang yang berpindah, tidak ada orang yang bekerja disitu dan yang ada hanyalah kertas2. Menurut anda, Indonesia butuh yang mana? Yang panjang atau yang pendek?
Mungkin yang pendek buat mereka hebat, tapi tidak hebat buat indonesia.

Apakah islam memperbolehkan jalan pendek?
Misalnya sekarang ini orang ribut memperjualbelikan saham saham perusahaan yang kebunnya baru diketahui ada kandungan batubaranya dengan harga yang makin tinggi. Padahal baru survey, belum ada penggalian, belum ada pembelian alat berat dan pengolahan batubara disana.

Dalam islam, Jangankan yang didalam tanah yang kita tidak tahu isi pastinya, la wong mangga diatas pohon udah ketahuan 3 buah saja diatas saja tidak boleh diperjualbelikan. Islam berpikir telak jauh kedepan.
Yang mengkhawatirkan adalah mereka yang melakukan jalan pendek ini bukan hanya yang bisnisnya besar sekali tapi hingga pemain pemain kecil , dan jenis/ bentuknya pun bermacam-macam. Dan ini menjadi trend anak muda jaman sekarang.
Hari ini banyak orang yang antri beli emas, ternyata 3 bulan belakangan ini mereka mau mencoba jalan pendek bukan Cuma melindungi aset yang mereka miliki.
Contoh berkebun emas ( beli emas gadaikan 70%, beli lagi gadaikan lagi sampai dapat gadai sekecil kecilnya, tunggu harga emas naik baru dilepas satu persatu). Kalau emas lagi turun mereka juga hancur karena bayar biaya gadai tidak tertutup. Lalu ada juga trading derivatif emas dan komoditi2 lainnya, Ini juga sama sekali tidak menyentuh kehidupan, artinya jalan pendek.
Pokoknya yang panjang menyentuh kehidupan, dan yang pendek tidak menyentuh kehidupan.
Hari ini mengapa perusahaan besar di Amerika banyak berjatuhan ya karena mereka banyak memilih jalan pendek. Kalau mereka punya nama besar, ini hanya digunakan untuk cari hutang, uang cash. Perusahaan dengan aset 1 bisa berhutang 35 kali dari asetnya. Mereka simpan di portofolio, karena ada satu teori yang mengatakan bahwa portofolio ada kenaikan tetap (padahal eta teh kertas wungkul). Tapi jika ada penurunan 3% perusahaan sebesar apapun pasti akan kolaps juga.
Ada 3 instrument yang biasa digunakan di jalan pendek, karena mereka ada yang berani mengatakan bahwa boleh mendapatkan uang tidak harus menyentuh kehidupan yaitu : Bunga, Interest (RIBA) dan Ketidakpastian (spekulasi/ gharar) Judi (Maisyir) Kalau tidak ada instrumen itu maka jalan pendek tidak akan terjadi.
Tragisnya ada teman yang gak pernah lihat duit cash 50 juta tapi bisa punya hutang sampai 1,7 Milyar karena mereka bermain di jalan pendek ini. Ini ada caranya dan banyak yang mengajarkan kebodohan ini. Konyol sekali.
Begitu sangat berkembangnya jalan pendek (namanya sektor keuangan) sehingga terputus dengan bisnis jalan panjang (sektor riil). Dan konyolnya ini diklaim sebagai kemajuan ekonomi oleh pemerintah sementara para ulama sakit hati karena mereka masih melihat kemiskinan masih merajalela dan pengangguran dimana-mana. Karena emang sekarang makin gak nyambung antara sektor riil dan sektor keuangan dan ini sangat berbahaya kalau dibiarkan.
Anda bisa kaya sendirian, tapi tidak menggerakkan perekonomian apapun dengan jalan ini walaupun anda bisa menciptakan beratusratus milyar di jalan ini. Bisa dibayangkan kalau semua orang ingin bermain di jalan pendek, kita gak kemana-mana. Gak ada jalan tol yang ditambah, gak ada jembatan yang dibangun, gak ada pengangguran yang direkrut. Dan ironisnya menurut data bank dunia yang bermain di jalan pendek ini transaksinya ada 95%, dan sektor riil hanya 5%.
Perhatikan berapa banyak perusahaan yang ada di BEJ, hanya sedikit.. tapi transaksi yang terjadi di sana setiap hari puluhan trilyun rupiah. Bisa dibayangkan kalau transaksi ini terjadi di pelabuhan, berapa banyak kontainer yang harus dibongkar ? Berapa banyak forklift yang mondar-mandir ? berapa banyak pisang, coklat, kopi, bahan tambang yang dijual ? Tapi itu sayangnya hanya terjadi di BEJ. 4 hari transaksi di BEJ sama dengan 1 tahun transaksi di sektor riil. Makanya banyak yang berteori ini bakal bubble ekonomi.
Dan yang patut diwaspadai : Kalau sektor keuangan hebat, sektor riil BELUM TENTU hebat . Tapi ketika sektor keuangan jatuh maka sektor riil juga PASTI cedera. Tapi pemerintahan matimatian mengucurkan kredit untuk sektor keuangan ini hingga Rp 600 Trilyun dan itu tetap berdarah-darah. Ironis sekali andai 600 Trilyun itu terjadi di sektor riil, pasti luarbiasa.
Saya ingat tahun 1997 gak ada hubungannya kita dengan jual beli saham di BEI. Orang ngantri beli susu dan minyak bukan karena gak ada barang, semua usaha jadi serbasulit karena kenaikan harga yang disebabkan jalan pendek ini selain ulah sebagian orang menimbun barang.
Hari ini harga-harga barang tidak lagi ditentukan sendiri oleh sektor riil. Dimana seharusnya teori ekonomi berlaku bahwa harga dipengaruhi oleh suplai dan permintaan. Tapi 1997 kita belajar bahwa sekarang harga dipengaruhi oleh berpindahnya uang / capital movement yang gak ada hubungannya dengan kita, itulah yang disebut sentimen. 
Maka dulu saya suka bingung, ada hubungan apa beras, cabe, kentang ama sentimen. Ternyata ketika bicara sentimen, itu memang tidak ada ilmunya. Kalau ada ilmunya pasti orang amerika yang paling jago. Tapi hari ini Amerika yang paling parah, dan mereka belum sepenuhnya menyadari hal ini. 
Lechman Brother perusahaan gede aja bisa jatuh dan yang kecil2 jatuh karena jalan pendek ini. Jadi luarbiasa jahatnya jalan pendek ini.
Apa Tanda bahaya kalau jalan panjang di Indonesia tidak terbentuk?
- Kemiskinan ( ini baru tanda loh bukan bahaya)
- Harga semakin mahal
- Produk dan produksi didominasi pemain asing.

Bank bank di Indonesia lebih senang menyimpan uang di BI karena yakin lebih menguntungkan daripada Ngasih kredit ke sektor riil Cuma dikit dan merasa resiko lebih tinggi. Permasalahannya karena pemerintah membiarkan 3 instrument haram itu ada. 
Maka jalan pendek itu menjadi pilihan orang yang gak mau ribet dan terbukti banyak membuat orang seperti kaya. Dan Hati2 makanya yang ikut asuransi, investasi, dimana dana pensiun dan investasi anda dikelola. Di jalan pendek atau jalan panjang. Bilangnya ini adalah perusahaan besar yang sudah lama beroperasi. Mungkin dulu ya, mereka mengelola uang melalui jalan panjang, tapi banyak yang terjadi sekarang memilih jalan pendek.
Dan coba diperhatikan apa yang dibicarakan menkoekuin kita setiap saat 70% adalah jalan pendek kayaknya omongan dia hebat banget. Tidak bicara produk kita bertambah ada berapa, berapa panjang jalan tol bertambah sekarang, berapa ekspor kita hari ini? sama juga tuh ama berita ekonomi koran hari ini.
Dan apakah dunia melihat ini juga sebagai sebuah kehebatan.
Ternyata Kata Sarkozy (presiden perancis) didepan banyak pemimpin dunia :”Dunia hari ini kacau balau, sistem kapitalis tersesat karena spekulasi dan kita harus menemukan nilai nilai baru.” Sarkozy rupanya lagi dapat hidayah, tetapi yang disumpah pake Al Quran malah belum dapat hidayah.
Padahal islam sudah mengharamkan 1400 tahun yang lalu yang namanya spekulasi/uncertainty ( gharar), Riba, dan judi gak ada abu abu. Tapi kita dibingungkan dengan istilah istilah baru sedemikian rupa sehingga kita tidak tahu lagi bagaimana proses barang bisa menjadi uang dan uang itu pun telah bermutasi menjadi bentuk-bentuk yang kita sendiri tidak mengerti dari mana asalnya dan kayaknya ini juga berbeda dgn hal yang diharamkan tsb padahal sami-sami mawon.
Pemerintah sibuk ngatur dana masuk dan keluar, cetak duit, ngatur naikin dan nurunin suku bunga, rumit banget deh padahal konsep ekonomi Islam sederhana (out of the box). Karena persoalan utamanya adalah bunga, spekulasi dan judi tidak dihapus, malah jadi lembaga yang diresmikan.
Emang kalau mikirin pemerintah bikin frustasi, tapi setidaknya bisnis dan investasi kita tidak memilih jalan pendek ini.
Ternyata tantangan membuktikan untuk menjadi manusia beriman tidak murah. Syariah bukan sekedar label, tapi mentalitas. Kita meyakininya atau tidak, Al Quran (laa raiba fih) tidak ada keraguan didalamnya menjelaskan bahayanya dengan gamblang.
Pokoknya kalau bisnis teman teman tidak menyentuh kehidupan maka itu jalan pendek dan harus dijauhi.
Makanya kenapa kita juga perlu beli produk asli Indonesia, karena kita ingin menghidupkan jalan panjang di Indonesia dan mengurangi dominasi asing. Dan jadilah pengusaha jalan panjang yang menjadi aset bangsa dan investasikan uang anda hanya disektor riil. Saya senang banget kalau ada teman2 yang sudah memperjuangkan jalan panjang ini, walau modalnya gak seberapa. akan tetapi Indonesia terselamatkan dan yakinlah indonesia akan lebih bangga padamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Judul Artikel

Tags

Labels

845. Tuhan Hadir di Salman (1) 846. Keringkan Kolamnya semua Ikan mudah dikuasai. (1) 847. Stalin dan Ayam. (1) 848. Penemu Permainan Catur (1) 849. To Much Love Will Kill You (1) 850. Kecerdasan dan Kepribadian (1) 851. Semua Orang Bisa Menulis (1) 852. Adakah Orang Yang Lebih Kaya Dari Dirimu ? (1) 853. Kesabaran Ammar Mustafa di Kota Riyadh (1) 854. Menyempurnakan Amal (1) 855. Misteri angka 6174 (1) 856. How Millennials Kill Everything (1) 857. Wardah di Harvard (1) 858. Pondok Ban Tan dan Surin Pitsuwan (1) 859. Snapshot: One Day In Batman’S Life (1) 860. One Way Ticket (1) 861. Pelajaran Allah Kepada Nabi Musa AS (1) 862. REAKSI vs RESPONS (1) 863. "Whiner or Winner (2) 864. Dia Bukan Pengemis (1) 865. Roel Mustafa Si Lelaki 1.000 Janda: Menafkahi Tidak Harus Menikahi (1) 866. Kolonel Sanders (1) 867. Sebuah Komitmen (1) 868. Tunov : Petani Cabai yang dimusuhi Mafia Tengkulak (1) 869. Kesalahan (1) 870. Filosofi Pohon Bambu (1) 871. Muhammad Hamza (1) 872. Wasiat Sang Ibu untuk Seorang Anak yang Telah Menelantarkannya (1) 873. Kisah Sumur Usman Bin Affan (1) 874. Kisah Erdogan Kecil yang Menolak Sholat Beralas Koran (1) 875. Hakim Cium Tangan Terdakwa (1) 876. Kisah Pendiri WhatsApp (1) 877. Daripada Mengutuk Kegelapan (1) 878. Kisah Si Pandai dan Si bodoh yang mempertanyakan 3 x 7 = 27 ?? (1) 879. Udin Menjadi Dokter (1) 880. Berebut Balon (1) 881. Kisah Secangkir Kopi (1) 882. Sesama Hewan Landak tidak mungkin saling merapat satu (1) 883. Gaji Terakhir Abdullah Untuk Sang Istri ( Kejadian Mengharukan) (1) 884. Monkey Business (1) 885. Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta (1) 886. Terlambat Mencintainya (1) 887. Kisah Hikmah Seorang Ayah dan Anak (1) 888. Kisah Sedih Rindu Suami kepada Istri dan Anak kepada Ibu (1) 889 Hidayah saat mau gantung diri di Tengah Guyuran Hujan Lebat (1) 890 Menukar Yang Berharga (1) 891 Indonesia Negeri 1945 (1) 892 Papa - Kembalikan Tangan Ita.... (1) 893 Ketika Allah berkata : "Tidak" (1) 894 Pemimpin dan Aspirasi (1) 895 Jenis Laki laki yang Ditarik Perempuan ke Neraka (1) 896 Bakso Khalifatullah (1) 897 Perampokan di Bank (1) 898 Memaknai Arti Kehilangan (1) 899 Lalat dan Semut (1) 900 Apakah Anda Kecanduan Jejaring Sosial dan menjadi Anti Sosial ? (1) 901 Penipuan lewat SMS (1) 902 Calon Raja (1) 903 Manajemen Panik (1) 904 Kabar Burung (1) 905 Mengapa Menunda Menikah ? (1) 906 6 Kekuatan Dahsyat Dalam Diri Manusia (1) 907 Hindari Jebakan Rutinitas Berumah Tangga (1) 908 Hati hati dengan Cermin 2 Arah di Toilet (1) 909 Bagaimana Anda Ingin Diingat ? (1) 910 Kevin Carter Fotografi Yang Bunuh Diri Setelah Menerima Penghargaan (1) 911 Jika anda .... ingatlah ... (1) 912 Meraih Rezeki Yang Sudah Tersaji (1) 913 Dialog Ustadz dengan Anaknya (1) 914 Sudah Waktunya Membahas Tentang Kesehatan Mental Nasional (1) 915 Sebagian Alasan Kenapa Dokter Dokter Di Negara Maju "pelit" Kasih Obat (1) 916 Kurikulum SD di Jepang (1) 917 Kurikulum SD Tahun 2013 (1) 918 Nasgitel (1) 919 Jendela (1) 920 Kisah Seorang Pemuda di Gerbong Kereta (1) 921 10 Tanda Kehancuran Sebuah Bangsa (1) 922 Berkumpullah dengan sesama Elang (1) 923 Dialog Anggota DPR (1) 924 Ayam Jantan Tidak Pernah Berbohong (1) 925 Bill Gates : 11 Peraturan yang Anak-Anak Tidak Akan pelajari di Sekolah (1) 926 Hati Seekor Tikus (1) 927 Regenerasi Diadang Godaan Pragmatisme (1) 928 Tekad Baru : Hidup yang polos polos saja (1) 929 Makna Filosofi dari Lagu Gundul Gundul Pacul (1) 930 Tetap Semangat (1) 931 Kalah Sebelum Berunding (1) 932 Jangan mudah menghakimi seseorang (1) 933 Ketika Wong nDeso Naik Pesawat . . . (1) 934 Anak bisa sukses bila dia dilatih sukses (1) 935 Kenaikan BBM dan Kepedulian Pemerintah bagi Rakyat Miskin (1) 936 Semuanya Milik Allah (1) 937 Sepotong Cinta (1) 938 Ciri Priya Berbakat Kaya (1) 939 Renungan hidup Islami yang harus dibaca dan dipraktekkan (1) 940 Pengalaman Inspiratif Prof Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI) (1) 941 L u c u (1) 942 Anak adalah titipan Allah (1) 943 Mom is The Best Super Hero in The Word (1) 944 Perang Puisi Laki Laki dan Wanita (1) 945 Kisah Besi dan Air (1) 946 Katak Lomba Lari (1) 947 Kisah Baut Kecil (1) 948 Kisah Wortel (1) 949 Jalan menuju keberhasilan (1) 950 Kisah sepotong kue (1) 951 Membangun atau menghancurkan ekonomi bangsa (1) 952 Hukum Truk Sampah ! (1) 953 Cinta yang Tersembunyi (1) 954 Nilai Seikat Kembang (1) 955 Meja Kayu (1) 956 Enam Kesalahan Terbesar Entrepreneur Yang Jarang Dibahas (1) 957 7 Seni Memaksimalkan Daya Tarik (1) 958 Putuskan Benang Itu ! (1) 959 Bisnis dengan Modal Nol (1) 960 Bekal Sukses Itu Bernama "PD" (1) 961 Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian... (1) 962 Di Mana Tempat Terbaik Kita ? (1) 963 Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah ? (1) 964 Aku ingin jadi Spiderman (1) 965 Kritik Anda adalah Kue Anda (1) 966 Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu ! (1) 967 Di balik Keharuman Pahlawan (1) 968 Arti Cinta Bagi CEO Apple Inc (1) 969 Pengalaman Pramugari (1) 970 Penipuan Canggih Lewat Telepon (1) 971 Sempatkan Untuk Mendengar ! (1) 972 Dimana Letak Bahagia Anda ? (1) 973 Jam Tangan dan Keberanian Mencoba (1) 974 Pengalaman Keliling Dunia Anne Ahira (1) 975 Kuasai Kecerdasan Emosi Anda ! (1) 976 Mengenal Anne Ahira (1) 977 Nikmati Perbedaan (1) 978 Empati (1) 979 Kesendirian Tidak Selalu Mematikan ! (1) 980 Tempayan Retak (1) 981 Tetapkan Tujuan Hidup (1) 982 Hargai Apa Yang Kita Miliki (1) 983 Hikmah Meninggalkan Perkataan Bohong (1) 984 Obat BUKAN JAWABAN (1) 985 Paku dan Pemuda Pemarah (1) 986 Jendela Rumah Sakit (1) 987 Pelajaran Sang Keledai (1) 988 Filosofi Pensil (1) 989 Kutu Anjing dan Motivasi (1) 990 Mengambil Pelajaran dari Permen (1) 991 Tertipu Penampilan (1) 992 Lukmanul Hakim bersama Anak dan Keledainya (1) 993 Lateral Thinking (1) 994 Otak bu guru yg rada rada (1) 995 Racun Hati (1) 996 Hadiah (1) 997 Cangkir Yang Cantik (1) 998 Filsafat Bolak Balik (1) 999 Bajak Laut (1) A. Qoyum Tjandranegara (1) Abu Hanifah (1) Adam Lanza (1) Afrika Utara (1) Air (1) Alfred Nobel (1) Allah (1) Amerika Serikat (6) Amsterdam (1) Anak Jenius Programer Komputer Termuda Dunia (1) Andre Wongso (1) Android (1) Andy F Noya (1) Anjing (1) Anne Ahira (22) APBN (1) Apple Inc (1) Ardiansyah (1) Arthur Cutton (1) Asian Brain (1) At-Thoriq Ilal Jannah (1) Atheis (1) Attitude (1) Autisme (1) Ayam (1) Ayam Jantan (1) Balon (1) Bandara (1) Banjaran (1) Bank (2) Bank Dunia (1) Bank Indonesia (1) Batman (1) Batubara (2) BBM (1) Beijing (1) Being professional (1) Berita Selentingan (1) Besi (1) Bibit (1) Bill Gates (3) Bintaro (1) Bisu dan Lumpuh” (1) Boyolali (1) Buku Sepatu (1) Bullying (1) Bumi (1) Bumi Serpong Damai (1) Bunga (2) Burung (1) Cabai (1) Cahyadi Takariawan (2) California (1) Cangkir (1) Cardiyan HIS (2) Cat Woman (1) Cermin (1) Character Building (1) Charles Schwab (1) Chiken Soup (1) China Airline (1) Chrome (1) Cina (1) Cinta (1) Cita cita (1) Cucu (1) Dadang Kadarusman (1) Dahlan Iskan (2) dan Kopi (1) Dell Computer Corp (2) Desa Bunigeulis (1) Discouragement (1) Dokter (1) Donald Hiroto (1) Donald Trump (1) DPR (1) E-Magazine (1) E-ticket pesawat (1) Easy Money (1) Elang (1) Emha Ainun Nadjib (1) Encouragement (1) Entrepreneur (2) Erdogan (1) Experience (1) Facebook (1) Fakultas Kedokteran Universistas Tarumanegara (1) Financial bootstrapping (1) Fiqh (1) Football Coach (1) Forpiko (1) Freeport Indonesia (1) Fritzhugh Dodson (1) Gedung Kemendikbud (1) Gempa Sumatera (1) Gharar (1) Google (1) Gramedia (1) Growth (1) Gundul (1) Gunung Ciremai (1) Hadiah (1) Halle Berry (1) Harvard University (1) Haryo Ardito (1) Helen Keller (2) Helen Tze (1) Henry Remanleh (1) Heppy Trenggono (1) Hiramsyah S Thaib (1) Hiu (1) Hotel Kempinski Jakarta (1) Howard Hupson (1) Howard Tennan (1) Huisart (1) Ibu Pertiwi (1) Idris-Djunaedi Abdilah (1) Imam Ghazhali (1) India (1) Indonesia (4) Informasi (1) Intangible Asset (1) Interest (1) Internet Marketer (1) Irwan Prayitno (1) Islam (1) Islamedia (1) Ismail Marzuki (1) Ivar Krueger (1) Jabar (1) Jam Tangan (1) James Bond 'Die Another Day (1) Jawa Barat (1) Jean Dominique Bauby (1) Jejaring Sosial (1) Jepang (2) Jesse Livermore (1) Jessica Chandra (1) Jumadi Subur (1) Kabar Angin (1) Kabupaten Kuningan (1) Kakek (1) Kaki Palsu (1) Kantong Empedu (1) Kaos Mutif (1) Kaum Duafa (1) Kecerdasan Emosi (1) Kehidupan (2) Kehilangan (1) Keilmuan (1) Kekuatan dari Fokus (1) Kekuatan Disiplin Diri (1) Kekuatan Impian (1) Kekuatan Manusia (1) Keledai (2) Keluarga (1) Kemauan (1) Kentucky Fried Chicken (1) Kerajaan Arab Saudi (1) Kereta Api (1) Kesehatan (2) Kesehatan Mental (1) Kesempatan. (1) Kevin Carter (1) Khairil Anwar (1) Killing boredom (1) Koki (1) Kolonel Sanders (1) Kompas.com (1) Kopi (1) Korea (1) Korea Selatan (1) Kucing (1) Kura kura (1) Kurikulum SD (2) Kustiyadi (62) Kutu Anjing (1) Kyai (1) Laki laki (1) Lalat (1) Lebih Baik Menyalakan Lilin (1) Lechman Brother (1) Lendo Novo (1) Leon Fraser (1) Li-li (1) Ling (1) Lisa Long (1) Lukmanul Hakim (1) M Anis Matta (1) Macintosh (1) Maisyir (1) Majalah PESONA (1) Massachusetts (1) Mata Satu (1) Matahari (1) Matsnawi Ma'nawi (1) Maulana Jalaluddin Muhammad Mowlavi (1) Menikah (1) Menteri BUMN (1) Michael Dell (1) MicroSoft Inc (2) Mind changing concept (1) Miskin (1) Moral (1) Motivasi (4) motivatweet (1) MT. Whitney High School Visalia (1) Muhaimin Iqbal (1) MUI (1) Mumun (1) Munawar Kholil (1) Musfikin (1) Nabi Musa as (1) Narso (2) Natin (1) Nelson Mandela (1) Nenek (2) New York Times (1) Nida (1) Ninik Kristiyani (1) Nobel (1) Obat (1) Operasi (1) Orangtua (1) Oscar (1) Pacul (1) Pahlawan (1) Paku (1) Parang Aris Budiman (1) Peking (1) Pelaut (1) Pembelah Kayu (1) Pemburu (1) Pemuda (1) Pemuda Pemarah (1) Pencuri Kue (1) Pendidikan (3) Penipuan (1) Penjual Es Keliling (1) Pensil (1) Penyesalan (1) Penyihir Sakti (1) Permen (1) Petani (1) Pixar Animation Studios (1) Polda Metro Jaya (1) Pramugari (1) PT. Sulaksana Watinsa Indonesia (1) QS: Al-Israa’ ayat 36 (1) QS. Al Baqarah : 155-157 (1) QS. Al Hujurat ayat 6 (1) QS. Ar Rum : 41 (1) QS. Maryam 25 (1) Racun (1) Raja (1) Raja Dinamit (1) Ramang-Aang Witarsa (1) Razzie Award (1) Reed College (1) Register Content (1) Rejeki (1) Rekening (1) Rentenir (2) Restoran (1) Rhenald Kasali Prof (1) Riba (1) Richard Whitney (1) Robert G. Ingersoll (1) Rokok (1) Romo Mangunwijaya (1) Rumah Sakit (4) Salma (1) Sanders (1) Sandra Eller (1) Sandy Hook di Newtown (1) Sanggar Tari (1) Sarkozy (1) Satwa (1) Sebuah Pelajaran Berharga dari Jordania (1) Sedekah (1) Sejarah (1) Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (1) Seligman (1) Semarang (1) Semut (1) Seoul (1) Setiawan Eko Nugroho (1) Shanghai (1) Shasimi (1) Sinetron (1) Singa (1) Singapura (2) Sinshe (1) SMS (1) Soetjipto Soentoro-Anwar Udjang (1) Solihin GP-Sukandar (1) Spider Man (1) ST (1) Steve Jobs (1) Steven Ny (1) Steven Wozniak (1) Subakat Hadi (1) Sudan (1) Sugiharto (1) Sumur (1) Sunan Kalijaga (1) Sundar Pichai (1) Suster (1) Susy Aisyah Nataliwati (1) Swim with the tide (1) Taman Kanak Kanak (1) Tan Shot Yen dr. (1) Tangan Berkait (1) Telur (1) Tempayan (1) The Art of The Comeback (1) The Art of The Deal dan Surviving at the Top (1) The Power of Dreams (1) The Power of Focus (1) The Power of Self Discipline (1) The Well of Ruma (1) Thomas Lickona (1) Tipp-Ex (1) Toko Obat Cina (1) Toyota Corporation (2) Tri Astuti (3) Tsabit bin Ibrahim (1) Tukang Air (1) Tuli (1) Tunov Mondro Atmodjo (1) Twitter (1) Ucok Baba (1) USA Today (1) Ushul Fiqih (1) Utsman bin Affan (1) Vince Lombardi (1) Wang (1) Wanita (2) Widjajono Partowidagdo (1) Wortel (1) Yoyoi Oyoi (2) Zakky (1)