Saya pernah bercerita dalam satu atau dua essay saya bahwa ketika saya kuliah di ITB saya telah mempunyai pekerjaan yang mampu menghidupi saya secara mandiri. Pun uang dari orang tua tetaplah saya terima.
Kadang-kadang orang tua itu bangga dan bahagia bila mempunyai kemampuan untuk membiayai anaknya sampai lulus.
Kadang-kadang orang tua itu bangga dan bahagia bila mempunyai kemampuan untuk membiayai anaknya sampai lulus.
Uang kiriman ortu saya cukup untuk menutup biaya hidup. Penghasilan saya kurang lebih sepuluh kali lipat jumlah tersebut. And more. Dengan capital ini saya bisa merancang kamar saya secara khusus yang secara kontras berbeda dengan rata-rata mahasiswa lainnya.