Meski pernah hidup pas-pasan bersama keluarganya di tepi rel kereta api, perempuan ini tak pernah menyerah.
Anak-anaknya harus sekolah! Mereka harus cinta membaca dan menulis agar tidak mudah dibodohi, agar mereka bermanfaat dan bisa menolong orang lain.
Namanya Maria. Setiap malam, ia mendongeng untuk anak-anaknya. Ia tak pernah lelah bercerita tentang banyak hal yang memotivasi mereka untuk terus membaca.
Setiap hari pula, sebelum tidur, anak-anaknya menyaksikan Maria selalu menulis catatan harian. Kebiasaan ini menular pada mereka, dan menulis menjadi kegiatan bersama yang menyenangkan setiap hari.
Karena kehidupan yang sulit, Maria jarang bisa membelikan buku untuk anak-anaknya. Matanya selalu berkaca-kaca setiap kali pulang dari pasar melihat anak-anaknya dengan riang, berebut koran pembungkus bawang, cabai dan bumbu dapur untuk dibaca.