Di salah satu sekolah di Kerajaan Arab Saudi seorang ustadzah bidang studi agama memberikan pelajaran praktik kepada para pelajar putri, tetapi ia belum mengetahui metodenya. Kemudian ia berfikir untuk memberikan pelajaran praktis bagi pelajar putri tentang hijab dan manfaatnya bagi wanita.
Ketika masuk jam pelajaran untuknya, wanita ini membagi-bagikan sejumlah permen kepada para siswi. Permen yang ia bagikan ada dua jenis. Sebagian masih tetap terbungkus dan sebagian permen lainnya sudah di buang bungkusnya. Setelah permen ini dibagikan kepada para siswi, diketahui bahwa semua siswi mengambil permen yang masih terbungkus dari pabrik. Pengajar itu bertanya kepada para siswi, “Mengapa kalian tidak mengambil permen yang tidak terbungkus?”
Ketika masuk jam pelajaran untuknya, wanita ini membagi-bagikan sejumlah permen kepada para siswi. Permen yang ia bagikan ada dua jenis. Sebagian masih tetap terbungkus dan sebagian permen lainnya sudah di buang bungkusnya. Setelah permen ini dibagikan kepada para siswi, diketahui bahwa semua siswi mengambil permen yang masih terbungkus dari pabrik. Pengajar itu bertanya kepada para siswi, “Mengapa kalian tidak mengambil permen yang tidak terbungkus?”
Maka murid-murid itu menjawab dengan penuh keyakinan bahwa permen yang tidak ada bungkusnya mungkin terkena kuman atau kotoran yang bisa membahayakan mereka.
Lalu ustadzah itu berkata, “Permen ini adalah seperti kalian, sedangkan bungkus ini adalah ibarat hijab. Tatkala ada laki-laki yang ingin menikah, maka ia akan mencari wanita shalihah yang dapat mendatangkan manfaat, seperti permen yang tebungkus ini…”
Renungkanlah wahai saudariku......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar